Dark/Light Mode

Ibu Korban Tragedi Trisakti Karsiah Tutup Usia, Gerak 98 Ungkapkan Kesedihan

Senin, 27 November 2023 14:25 WIB
Aksi Kamisan (Foto: Ist)
Aksi Kamisan (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara Gerakan Aktivis (Gerak) 98 Abraham Leo mengungkapkan rasa sedihnya ketika mengetahui Karsiah, ibu dari rekan seperjuangannya di tragedi 1998, Hendriawan, tutup usia.

Kata pria yang akrab disapa Abe itu, Karsiah kini telah berbahagia bersama Hendriawan di surga.

“Kami, Gerak 98, mengalami duka yang mendalam, kekuatan, kepedihan Ibu Karsiah adalah semangat kami. Melalui perjuangan Hendriawan, kita berada di jalur perubahan. Era kediktatoran, era rezim KKN, era penggunaan kesewenang-wenangan negara untuk melanggengkan kekuasaan menuju kemunduran demokrasi tumbang, berganti era harapan dan era reformasi," kata Abe, dalam keterangannya, Senin (27/11/2023).

Baca juga : Dubes Zuhair Al Shun: Terima Kasih Indonesia, Selalu Dukung Palestina

Dia bilang, Karsiah bersama ibu-ibu dari korban 98 kerap mengikuti Aksi Kamisan di depan Istana Negara.

Hal ini, kata dia, tentu menunjukan komitmen dari seorang ibu untuk terus melakukan perlawanan mengawal reformasi tetap berada di jalan yang benar.

“25 tahun berlalu sejak reformasi 1998. Ibu Karsiyah, Ibu Sumarsih dan keluarga konsisten terus melakukan Aksi Kamisan, di depan penguasa Istana Negara. Tidak bergeming, menyuarakan putranya yang gugur demi bangsa. Komitmen kuat ini adalah bensin penggerak adrenalin kami untuk terus berada di jalan reformasi. Tidak melakukan kompromi, bekerja sama dengan pelaku, kolaborator, yang mencoba-coba menarik mundur jalan reformasi," tutur dia.

Baca juga : Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Bamsoet Ajak Terus Kukuhkan Ideologi Bangsa

Sementara, Aktivis 98 Hisia Martogi Lumban Gaol mengenang peristiwa Trisakti sebagai momentum yang tidak pernah dilupakan dalam hidupnya.

Anak-anak muda saat itu, sambung Togi, memiliki tujuan yang sama yakni perubahan, berpikir kritis, kemuakan terhadap kekuasaan yang sewenang-wenang.

Juga, membawa republik demi kepentingan pragmatis semata.

Baca juga : Jokowi Kasih Izin, Tapi Kasih Peringatan Keras

“Hendriawan bukan saja pahlawan Trisakti tetapi pahlawan bangsa, semangatnya adalah obor. Darahnya yang mengalir di bumi pertiwi adalah torehan tinta kebenaran. Kami berjuang, melakukan perubahan. Kami muak dengan Orde Baru yang merusak negara demi kepentingan pragmatis," ucap dia.

"Harapan kami, perjuangan Hendriawan, menjadi obor anak-anak muda saat ini untuk berpikir kritis, berani melawan pihak yang mencoba membawa kemunduran republik. Perjuangan Hendriawan tidak boleh terhenti," tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.