Dark/Light Mode

KSAL Inginkan Kapal Selam yang Senyap dan Tahan Lama

Selasa, 5 Desember 2023 17:05 WIB
KSAL Laksamana Muhammad Ali bersalaman dengan Presiden Jokowi. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
KSAL Laksamana Muhammad Ali bersalaman dengan Presiden Jokowi. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali berharap, di 2024 TNI AL punya kapal selam baru. Saat ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) masih bernegosiasi dengan beberapa perusahaan asal Eropa, terutama Prancis dan Jerman, untuk pengadaan kapal selam itu.

Ali menerangkan, pihaknya memberikan beberapa masukan terkait kapal selam. Menurutnya, kapal selam asal Eropa cukup bagus.

Baca juga : Gibran Siap Debat Dengan Imin dan Mahfud

“Ini masih menjadi perbincangan dan pembahasan di Kementerian Pertahanan. Mudah-mudahan bisa dalam waktu dekat, minimal 2024, sudah bisa kontrak. Itu harapan kami untuk kapal selam,” kata Ali, saat jumpa pers di lokasi peringatan Hari Armada 2023, di Kesatrian Pondok Dayung, Jakarta, Selasa (5/12). 

Dia lalu menyebut beberapa spesifikasi kapal selam yang dibutuhkan TNI AL. Antara lain daya tahan menyelam (endurance) dan kemampuan untuk menyelam dalam senyap.

Baca juga : Pakar: Tim Prabowo-Gibran Kampanye Dengan Tindakan Nyata

“Artinya, endurance-nya, ketahanlamaan menyelamnya lebih lama. Itu yang kami inginkan. Ini ada beberapa pilihan kapal selam, dan itu semua masuk dalam kriteria spek-spek (spesifikasi.) yang kami ajukan ke Kemenhan, dan opsreq (operational requirement) yang kami ajukan ke Kemenhan,” papar Ali.

TNI AL saat ini diperkuat empat unit kapal selam. Empat kapal selam itu adalah yaitu KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405. Targetnya, sebagaimana dicanangkan dalam kekuatan pokok minimum, sampai akhir 2024 ada 12 unit kapal selam.

Baca juga : Prof Purnomo Yusgiantoro: Negara Berkembang Penyumbang Emisi Terbanyak

Kemenhan masih bernegosiasi untuk kerja sama pembelian kapal selam dengan perusahaan-perusahaan Eropa, termasuk dengan Naval Group dari Prancis yang menawarkan kapal selam Scorpene Class, dan dengan Thyssen-Krupp Marine Systems (TKMS) Jerman yang menawarkan kapal selam Type 212 dan Type 214. Sejauh ini, Kemenhan belum menentukan pilihan.

CEO Naval Group Pierre Eric Pommellet pada 9 November 2023 terbang langsung dari Prancis ke Indonesia dan bertemu Wakil Menteri Pertahanan M. Herindra. Keduanya membahas kerja sama pembelian kapal selam, dengan Indonesia mengajukan adanya alih teknologi untuk industri pertahanan, yaitu PT PAL jika nantinya Kemenhan memilih Naval Group sebagai mitra kerja sama pembelian kapal selam baru untuk TNI AL.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.