Dark/Light Mode

Mesti Taat Prokes, Ada 6 Kasus Positif Pneumonia Mycoplasma Di Jakarta

Rabu, 6 Desember 2023 15:47 WIB
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Kemenkes Maxi Rein Rondonuw. (Foto: Ist)
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Kemenkes Maxi Rein Rondonuw. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, saat ini ada enam kasus Pneumonia Mycoplasma yang pernah dirawat di rumah sakit.

“Karena ini ternyata ada yang sudah lama, pernah dirawat di dua rumah sakit. Lima di (Rumah Sakit) Medistra, satu di Rumah Sakit JWCC,” kata Maxi saat  
Press Conference Update Pneumonia Mycoplasma di Indonesia, Rabu (6/12/2023).

Dibeberkan Maxi, dua pasien di RS Medistra, Jakarta Selatan dirawat pada 12 Oktober dan 25 Oktober 2023. Sedangkan lainnya rawat jalan pada 25 November 2023. “Enam (kasus Pneumonia Mycoplasma) itu yang dirawat tiga, tiganya rawat jalan. Satu dirawat di JWCC. Semua sudah sembuh,” ujarnya.

Baca juga : Kemenkes: Masyarakat Jangan Panik Sikapi Pneumonia Di China

Keenam pasien tersebut berusia 3 -12 tahun. Gejalanya panas, batuk dan sesak nafas ringan. Diungkap Maxi, meski keenam akan tersebut sudah sembuh dan sudah beraktivitas seperti biasa, Kemenkes tetap memantau keenam kasus ini. “Tinggal di mana, sekolah di mana, takutnya di sekolah ada yang kena. Karena kan penyebaran (Pneumonia Mycoplasma) droplet,” ucapnya.

Maxi mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih, sering cuci tangan dengan sabun, jika flu wajib pakai masker. Penanganan penyakit ini, lanjut Maxi, tidak terlalu susah, karena ini bukan virus tapi bakteri. “Ini bukan penyakit baru, sebelumnya sudah ada. Bahkan sebelum ada Covid-19, insidennya 8,5 persen, namun belakangan ini naik, karena musim panas, rata-rata naik,” tandasnya.

Profesor Erlina Burhan spesialis paru dan konsultan di RSUP Persahabatan menuturkan, Pneumonia Mycoplasma umumnya bergejala ringan. Karena itu tidak perlu dirawat inap, cukup rawat jalan. Namun di Cina sampai menimbulkan keparahan, dia menduga karena ada faktor lain. Seperti terpapar virus atau bakteri lain sekaligus.

Baca juga : Bersama Presiden, Mentan Amran Hadiri Peringatan Hari Pahlawan Di TMP Kalibata

“Pneumonia merupakan peradangan akut pada paru. Akut di sini, bukan parah, tapi terjadi dengan cepat,” terang Prof Erlina.

Untuk mencegah Pneumonia Mycoplasma, Prof Erlina meminta masyarakat untuk kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) seperti saat pandemi Covid-19. 

Selain itu rajin cuci tangan, karena Mycoplasma itu kuman yang dapat tumbuh dan berkembang biak di tanah. “Jadi cuci tangan dan pakai masker, dengan pakai masker kita bisa cegah beberapa penyakit, entah itu Mycoplasma atau Covid-19,” tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.