Dark/Light Mode

Garap Kakaknya Hary Tanoe, KPK Mulai Action Nih...

Kamis, 7 Desember 2023 08:24 WIB
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri (Foto: Tedy O Kroen/RM)
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri (Foto: Tedy O Kroen/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - KPK mulai action mengusut kasus kakap setelah dipimpin Nawawi Pomolango. Salah satunya, menggarap dugaan korupsi bansos beras di Kementerian Sosial (Kemensos), dengan memeriksa kakak kandung Hary Tanoesoedibjo, Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo atau Rudi Tanoe

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menjelaskan, Rudi Tanoe diperiksa penyidik sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi penyaluran bansos beras untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kemensos tahun 2020-2021.

KPK belum menjelaskan keterkaitan Rudi Tanoe, yang merupakan Komisaris PT Dosni Roha Logistik (PT DRL), dalam kasus bansos. Ali Fikri hanya menyebut, setiap orang yang dipanggil penyidik tentu punya informasi yang berkaitan dengan perkara.

Sayangnya, dalam pemeriksaan Rabu (6/12/2023), Rudi tidak hadir. "Informasi yang kami terima, sejauh ini yang bersangkutan belum hadir," ujar Ali, kepada Rakyat Merdeka, Rabu 6/12/2023).

Baca juga : Penanganan Kasus Emas Jalan Di Tempat, KPK Disarankan Ambil Alih

Berdasarkan situs resmi Dos Ni Roha (DNR) Corporation, perusahaan yang dinahkodai Rudi Tanoe ini memang mendapatkan kontrak untuk menyalurkan bansos ke warga-warga yang terdampak Covid-19 sejak 2020. DNR bahkan mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI), karena dinilai berhasil menyalurkan ribuan paket dalam program PKH periode September-Oktober 2020. Acara penghargaan itu digelar di Hotel Grand Hyatt Jakarta. Saat itu hadir beberapa pejabat, seperti Menteri Sosial saat itu Juliari Batubara, dan Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Belakangan, Juliari terseret kasus suap bansos Covid-19 dan saat ini sudah divonis bersalah.

Ali Fikri menjelaskan, selain Rudi Tanoe, penyidik juga memanggil Direktur Utama PT DRL tahun 2018 sampai dengan 2022, Kanisius Jerry Tengker, dan wiraswasta bernama Faisal Harris. Lalu, memanggil Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial tahun 2020 sampai dengan 2021, Bambang Sugeng, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos periode 2020 sampai 2021.

Ali menegaskan, para saksi diperiksa untuk melengkapi berkas perkara mantan Direktur Utama PT Bhanda Ghara Reksa/BGR (Persero) periode 2018-2021, Muhammad Kuncoro Wibowo (MKW) yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK pada pertengahan September lalu. Selain Kuncoro, dalam kasus ini KPK telah menetapkan lima orang tersangka. Mereka adalah mantan Direktur Komersial PT BGR Persero Budi Susanto (BS), mantan Vice President Operasional PT BGR Persero April Churniawan (AC), Direktur Utama Mitra Energi Persada/Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada tahun 2020 Ivo Wongkaren (IW), Tim Penasihat PT Primalayan Teknologi Persada Roni Ramdhani (RR), dan General Manager PT Trimalayan Teknologi Persada Richard Cahyanto (RR).

KPK menyebut, Kuncoro mendapatkan proyek penyaluran bansos dari Kemensos untuk 19 provinsi. Nilai kontrak dari penyaluran bansos tersebut Rp 326 miliar. Namun, dalam prosesnya, PT BGR mensubkontrakan pekerjaan penyaluran kepada PT Primalayan Teknologi Persada (PTP). Hal tersebut disetujui Kuncoro tanpa seleksi.

Baca juga : Jalankan Putusan MK, KPU Dinilai Tidak Salah

Lalu, pada September-Desember 2020, PT PTP menagih pembayaran di muka sebesar Rp 151 miliar. Kemudian pada Oktober 2020 sampai Januari 2021, PT PTP melakukan penarikan uang Rp 125 miliar dari rekeningnya, tetapi tidak digunakan untuk distribusi bansos beras. Dengan tidak adanya distribusi tersebut, negara ditaksir mengalami kerugian hingga Rp 127,5 miliar. Dana sebesar Rp 18,8 miliar dinikmati sejumlah orang, bukannya untuk disalurkan sebagai bansos beras. 

Pemeriksaan Rudi Tanoe ini mendapat perhatian warganet. Mereka ramai bertanya, apakah kakak kandung bos MNC itu mendapat keuntungan besar dari proyek bansos, hingga akhirnya diperiksa penyidik KPK.

"Kira-kira apa ya keterlibatan dari kakak Bos MNC itu?" tanya akun @APKIndonesia. "Mereka main bansos juga? Astagfirullah," sahut @Iyan_KH.

Akun @jempol_waras heran, kenapa konglomerat di Indonesia sering terkait kasus korupsi. Padahal, harta mereka sudah sangat banyak. "Ngeri-ngeri sedap," timpal @Dw99935050Dwi.

Baca juga : Gibran Batal Hadiri Dialog Publik Muhammadiyah, Abdul Muti: Sangat Disayangkan

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Kamis (7/12), dengan judul “Garap Kakaknya Hary Tanoe, KPK Mulai Action Nih...

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.