Dark/Light Mode

Transformasi Digital, Menuju Indonesia Cerdas, Warga Surabaya Komit Lawan Hoax

Jumat, 8 Desember 2023 08:07 WIB
Seminar Literasi Digital, rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kemenkominfo di kota Surabaya. (Foto: Istimewa)
Seminar Literasi Digital, rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kemenkominfo di kota Surabaya. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Transformasi digital membawa arus informasi yang begitu cepat sehingga terdapat celah untuk masuknya konten negatif seperti informasi palsu atau hoax.

Untuk melawan hal tersebut, Komunitas Kiprah Arek Suroboyo (KKAS) mengajak masyarakat Surabaya untuk berani melawan hoax dalam menuju Indonesia Cerdas dengan menerapkan sikap cerdas agar tidak mudah terprovokasi dengan isu hoax yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

“Di zaman modern sekarang supaya kita tidak gampang terprovokasi dengan isu-isu hoax manapun yang berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," ujar ucap Ketua Koordinator Lapangan Gus Firman yang biasa dipanggil Gus Man dalam keterangannya, Kamis (7/12/2023).

Gus Man menambahkan, sebagai masyarakat Indonesia khususnya di Surabaya agar semua pihak bisa bersikap cerdas dengan bisa memahami apa yang dimaksud dengan berita hoax itu seperti apa, serta dampak dan risikonya.

Menurut Gus Man, sikap cerdas dalam menggunakan media sosial sangatlah penting agar masyarakat bisa menangkal dalam menanggapi isu-isu berita.

Ia mengingatkan bahayanya jika masyarakat tidak cerdas dan ikut menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya karena dapat terjerat UU ITE.

Baca juga : Produk Herbal Indonesia Tetap Perkasa Di Tengah Gempuran Barang China

“Masyarakat harus lebih cerdas menangkal dalam menanggapi isu-isu berita, dan tidak langsung mempercayainya," ujar Gus Man.

Sementara itu, aktivis kota Surabaya Ning Diana menjelaskan bahwa melawan hoax harus dimulai dari diri sendiri.

Selain dari pemerintah, diperlukan sikap yang cerdas dari diri sendiri untuk berani menolak hoax dan menjadi pengaruh yang baik di lingkungan sosial.

“Melalui diri kita juga harus berani berkata tidak terhadap hoax dan selalu tularkan kita utk menjadi good influencer,” ucap Ning Diana.

Ning Diana menambahkan melawan berita hoax harus berani dan didasari dari moral akan kepedulian untuk menyelamatkan banyak orang agar tidak termakan isu hoax yaitu dengan cara membuat antitesa untuk melawan berita-berita hoax.

“Jadi harus bisa cerdas memilih dan memilah informasi. Menciptakan manusia cerdas, kita harus dari diri kita dulu. Memilih dan memilah semua informasi, dan kita harus bisa lebih cerdas dari mereka,” ujar Ning Diana.

Baca juga : Kolaborasi Pariwisata, Indonesia Dan Rusia Semakin Mesra

Pada kesempatan yang sama, Nabilah, salah satu narasumber yang pernah menjadi delegasi KKN Internasional Malaysia juga memaparkan masyarakat harus fasih terhadap teknologi.

Menurutnya masyarakat yang paham akan teknologi juga merupakan salah satu sikap yang cerdas untuk bisa melawan hoax.

“Kita juga harus fasih teknologi, jangan mau diperbudak dengan teknologi. Belajar teknologi itu juga merupakan upaya cerdas untuk melawan hoaks,” ujar Nabilah.

Ia menghimbau untuk masyarakat bahwa kunci cerdas untuk melawan hoax adalah tidak boleh malas dalam membaca berita.

"Selalu budayakan membaca dan cari faktanya. Berpikir kritis untuk selalu mempertanyakan adalah kunci cerdas dalam menanggapi berita hoax yang marak terjadi,” ujar Nabilah.

Sementara itu, Prof. Dr. Soetanto yang juga selaku budayawan dan pakar hukum, menambahkan bahwa masyarakat milenial itu bukan ditentukan dari faktor biologis dan umurnya, melainkan dari kecerdasannya.

Baca juga : Diramaikan 1.200 Peserta, Manufacturing Indonesia 2023 Peluang Jaringan Binis

Menurutnya, perlu digaris bawahi milenial itu bukan biologis, bukan umur, tapi adalah kecerdasan.

"Kalau kita disusupi sesuatu yg tidak jelas maka cara menanggapinya adalah kita harus bisa bertindak cerdas, kreatif dan critical thinking," ujar Soetanto.

Menurutnya mencari dan mencari dan membandingkan dengan situs-situs yang lainnya. Jadi wajib berpikir kritis jangan langsung percaya akan satu portal berita.

Soetanto juga menegaskan bahwa perilaku sanksi UU ITE itu sangatlah berat.

“Stop dalam berasumsi langsung tanpa mengecek, kita baru menyadari bahwa perilaku dan tingkah laku kita mulai dilihat," pungkasnya.

Seminar Literasi Digital dengan tema “Menciptakan Masyarakat Cerdas Dengan Berani Melawan Hoaks dan Isu Sara” merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kegiatan ini dihadiri sebanyak 133 peserta yang terdiri dari berbagai macam lapisan masyarakat di sekitar Kota Surabaya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.