Dark/Light Mode

Jokowi: Beli Pupuk Subsidi Bisa Kok Pakai KTP, Tapi...

Rabu, 13 Desember 2023 17:42 WIB
Presiden Jokowi saat meninjau penanaman padi dan menyerap aspirasi para petani di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi saat meninjau penanaman padi dan menyerap aspirasi para petani di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi mengatakan pembelian pupuk subsidi kini bisa cukup dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Tidak lagi hanya diperkenankan untuk pemilik Kartu Tani. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau penanaman padi dan menyerap aspirasi para petani di Kecamatan Kesesi, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Rabu (13/12). 

Penggunaan KTP ini adalah bagian dari upaya pemerintah untuk menyederhanakan prosedur bagi para petani yang membutuhkan pupuk subsidi. Sehingga, yang belum memiliki Kartu Tani juga bisa mendapatkan manfaat subsidi pupuk tersebut.

Akan tetapi, kata Presiden, penggunaan KTP ini belum berlaku di semua tempat. Melainkan baru di sejumlah daerah tertentu saja.

Baca juga : Infiniti Realty Rilis Rumah Subsidi Kualitas Komersial Di Serang

“Yang dulu pupuk subsidi harus pakai kartu tani, sekarang pakai KTP bisa, lebih menyederhanakan, di tempat-tempat tertentu, tidak semuanya,” kata Jokowi, dilansir laman Setkab, Rabu (13/12).

“Yang tidak memiliki kartu tani bisa menggunakan KTP sambil kita membenahi kartu taninya,” sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga memberi catatan, agar pengecer atau agen resmi pupuk bersubsidi mengecek terlebih dahulu identitas pemilik KTP. 

Pupuk subsidi hanya boleh diberikan kepada pemilik KTP yang mencantumkan identitas pekerjaannya sebagai petani. Tujuannya, supaya penerima manfaat pupuk subsidi tidak salah sasaran. 

Baca juga : Atasi Keterbatasan Pupuk Subsidi, Moeldoko Ajak Petani Pakai Pupuk Alternatif

"Jangan sampai KTP-nya nanti di sini tertulis pengusaha, beli pupuk. Hati-hati. Atau di sini tulisannya ASN, cari pupuk. Juga enggak bisa," tegasnya.

Sebelumnya, perkara Kartu Tani sempat dipersoalkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat capres yang digelar KPU, tadi malam, Selasa (12/12).

Ia mempertanyakan kebijakan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menerapkan penggunaan Kartu Tani saat menjadi Gubernur Jawa Tengah (Jateng).

Karena menurutnya, Kartu Tani itu justru mempersulit petani untuk mendapatkan pupuk. "Mereka mengeluh dengan kartu tani yang Bapak luncurkan, ini mempersulit mereka dapat pupuk," kata Prabowo.

Baca juga : Jokowi: Jangan Takut AI, Teknologi Tak Akan Bisa Kalahkan Manusia

Sejurus kemudian, Ganjar menjawab dengan lantang bahwa kesulitan mendapatkan pupuk subsidi tidak hanya terjadi di Jateng. Melainkan hampir di seluruh Indonesia.

"Saya harus mengingatkan, pak. Pupuk langka terjadi di Papua, pak. Pupuk langka terjadi di Sumatera Utara, pak. Pupuk langka terjadi di NTT, NTB, Kalimantan Timur, termasuk bensin," jawab Ganjar, disambut tepuk tangan hadirin.

Salah satu biang keroknya, sebut Ganjar adalah karena belum kunjung beresnya data petani di Indonesia.

“Mungkin bapak sedikit agak lupa untuk saya bisa mengingatkan karena bapak pernah menjadi Ketua HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia). Pak, data petani kita tidak pernah beres,” tegasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.