Dark/Light Mode

Dari Impor Sampai Operasi Pasar

Pemerintah Jor-joran Jinakkan Harga Beras

Rabu, 28 Februari 2024 08:10 WIB
Kepala Bapanas Arief Prasetyo. (Foto: Bapanas)
Kepala Bapanas Arief Prasetyo. (Foto: Bapanas)

 Sebelumnya 
Arief memastikan impor beras ini tidak akan merugikan petani. Menurut Arief, beras yang didatangkan dari luar negeri telah disesuaikan dengan jumlah kekurangan antara produksi dan konsumsi nasional.

“Impor yang dilakukan pemerintah adalah impor yang terukur, sehingga kita juga harus jaga di tingkat petani dengan baik ya, hulu dan hilir,” ungkapnya.

Lebih lanjut, untuk menjaga stabilitas harga, Bapanas juga akan mengisi stok-stok beras baik di ritel modern ataupun pasar tradisional. Arief memastikan bahwa ketersediaan beras di pasar tradisional dan ritel modern akan selalu aman, meski memerlukan waktu yang cukup lama untuk mendistribusikannya.

Baca juga : PPP Dikabarkan Balik Arah, Rommy Bantah

Langkah lain dari Pemerintah untuk menekan atau menurunkan harga beras adalah dengan membanjiri pasar tradisional dan ritel modern dengan beras Bulog atau beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan persediaan beras cukup banyak atau aman untuk periode Ramadan dan Idul Fitri 2024. Kata dia, Pemerintah melakukan segala cara untuk menggenjot produksi beras dalam negeri. Bahkan, kata Amran, Presiden sudah menyetujui penambahan anggaran untuk subsidi pupuk di tahun 2024 ini dari 4,7 juta ton menjadi 9,55 juta ton.

“Kami harap seluruh petani di Indonesia lakukan tanam cepat,” kata Amran.

Baca juga : Menkes: Kalau Rp 15 Ribu Kenyang Nggak?

Selain penambahan kuota subsidi pupuk, Kementan juga melakukan pompanisasi sungai besar di pulau Jawa, diantaranya Bengawan solo agar tanaman padi bisa bertahan sehingga ancaman gagal panen dapat teratasi.

Saat ini, kata Amran, pemerintah juga sudah menyiapkan bendungan yang mampu mengairi lahan 200.000 hektare.

Lebih lanjut, langkah selanjutnya adalah optimalisasi lahan dengan teknologi sumur dalam serta sumur dangkal air tanah, yang sudah diuji coba di Gunung Kidul dengan mengairi 1.000 hektare dengan biaya Rp 14 miliar.

Baca juga : Firman Soebagyo: Gejolak Harga Ini Sesuatu Yang Klasik

Menurutnya, langkah-langkah tersebut ditargetkan bakal menghasilkan produksi lahan pertanian bagi petani, sehingga produksi dalam negeri bisa menopang kebutuhan yang ada.

“Produksi kita di Maret, April, Mei, Juli Insya Allah aman. Hanya saja jika kita harus menyiapkan di Juni, Juli, Agustus September, Oktober, kita harus siapkan dari sekarang, kita ini preventif, bukan kuratif terjadi baru panik,” pungkasnya.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Rabu, 28 Februari 2024 dengan judul Dari Impor Sampai Operasi Pasar, Pemerintah Jor-joran Jinakkan Harga Beras

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.