Dark/Light Mode

Bos FPCI Dino Patti Djalal

6 Bulan Pertama, Prabowo Harus Matangkan Konsep Politik LN, Ini Alasannya

Rabu, 28 Februari 2024 21:59 WIB
Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (Foto: Firsty Hestyarini/RM.id)
Founder and Chairman FPCI Dino Patti Djalal (Foto: Firsty Hestyarini/RM.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Founder & Chairman Foreign Policy, Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal mengingatkan kandidat kuat Presiden 2024 Prabowo Subianto, untuk merumuskan konsep politik luar negeri secara matang, dalam enam bulan pertama kepemimpinannya.

“Antara Oktober 2023 sampai Mei-Juni 2024, itu kan ada KTT ASEAN, APEC, G20 dan sebagainya. Itu akan menjadi kesempatan bagi beliau untuk menyampaikan konsep politik luar negerinya,” ujar Dino.

Hal ini dikatakan Dino, bukan tanpa alasan. Dalam kunjungannya ke luar negeri belum lama ini, Dino mengaku banyak ditanya tentang apa saja yang akan dilakukan Prabowo, setelah resmi menjabat sebagai Presiden.

Baca juga : Kenaikan Pangkat Prabowo Bagian Dari Transaksi Politik? Ini Kata Jokowi

“Banyak yang bertanya, apakah beliau akan begini atau begitu. Pro Barat atau pro China? Pro reformasi atau tidak? Demokrasi, rule of law, HAM-nya bagaimana? Kemarin saya keliling-keliling, semuanya pada nanya itu. Jadi, mulai sekarang, tim Pak Prabowo harus sudah merumuskan konsep politik luar negeri,” ungkap Dino.

Dino yang juga mantan Wakil Menteri Luar Negeri dan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) menuturkan, dalam dua term belakangan ini, Indonesia tidak memiliki doktrin politik luar negeri.

“Politik luar negerinya bebas aktif, tetapi tidak ada grand strategy. Mungkin, ini yang ditunggu dunia internasional. Apakah ada strategi politik, grand strategy, atau bagaimana? Itu harus dirumuskan sejak awal,” papar Dino.

Presiden Geopolitik

Baca juga : Diikuti Ratusan Peserta, Kowarteg Ganjar Adakan Lomba Catur Untuk Warga Surabaya

Dino meyakini, dunia akan memandang Prabowo sebagai presiden geopolitik. Dia melihat, dalam sembilan tahun terakhir, Indonesia tidak dipandang bergeopolitik. Sekalipun aspek globalisasi kuat, begitu juga aspek ekonomi, dan sebagainya.

"Itu luar biasa. Tapi secara pandangan, kita tidak bergeopolitik. Karena itu, Jenderal Prabowo diharapkan akan menjadi lebih geopolitical president. Sesuai keahlian, skill, dan wawasan beliau. Beliau akan dituntut untuk sangat mahir bernavigasi atau bersiasat terhadap kekuatan-kekuatan besar,” jelas Dino.

"AS pasti akan berusaha dekat, Barat pasti. China pasti. Rusia pun akan mencoba. Jadi, akan ditarik ke mana-mana. Karena itu, strategi dan siasat beliau akan sangat penting artinya bagi politik bebas aktif. Kita harus punya strategi dari awal. Kalau nggak, bakal terlindas,” pungkas Dino.

Baca juga : Disambut Meriah Warga Blora, Prabowo Rasakan Energi Masyarakat: Kuat Genggam Tangan Saya

Saat ini, berdasarkan hasil hitung resmi (real count) Komisi Pemilihan Unggul (KPU) hingga Rabu (28/2/2024) pukul 22.00.15 WIB, dengan progress 77,77 persen (640.234 dari 823.236 TPS), Prabowo-Gibran unggul 58,83 persen. Jauh meninggalkan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud, yang masing-masing mengantongi angka 24,49 persen dan 16,68 persen. 

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.