Dark/Light Mode

Dino Patti Djalal Tantang 3 Capres Adu Gagasan Politik Luar Negeri di CIFP

Jumat, 1 Desember 2023 16:11 WIB
Poster Conference on Indonesian Foreign Policy CIFP 2023 bersama tiga calon presiden pada Sabtu (2/12). Acara ini akan diselenggarakan di Grand Sahid Jaya, Jakarta. (Foto: FPCI)
Poster Conference on Indonesian Foreign Policy CIFP 2023 bersama tiga calon presiden pada Sabtu (2/12). Acara ini akan diselenggarakan di Grand Sahid Jaya, Jakarta. (Foto: FPCI)

RM.id  Rakyat Merdeka - Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) kembali akan menyelenggarakan Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2023 pada Sabtu (2/12/2023). Acara ini akan diselenggarakan di Grand Sahid Jaya, Jakarta.

Pendiri dan Ketua FPCI, Dino Patti Djalal menantang tiga Calon Presiden Indonesia tahun 2024-2029 untuk menyampaikan gagasan mereka terhadap kebijakan luar negeri Indonesia di penyelenggearaan CIFP 2023. 

"Kita semua ingin mengetahui siapa Calon Presiden kita, apa visi misi mereka mengenai Indonesia Foreign Policy, dan langkah konkret apa yang akan mereka lakukan untuk mengatasi permasalahan di masyarakat seperti, perubahan iklim, masalah ekonomi global, kesejahteraan, peace building, dan lain sebagainya," kata Dino. 

Tema CIFP tahun ini adalah  “From Non-Alignment to Creative Alignments”. Tema ini mencerminkan pentingnya merespon realita baru dimana politik luar negeri bebas aktif Indonesia di abad ke-21.

Baca juga : Debat Capres, Ganjar-Mahfud Siap Adu Gagasan Dan Beri Solusi Konkret

Menurut Dino, pemimpin Indonesia perlu secara kreatif merintis, membangun dan memelihara berbagai alignments (bukan aliansi) dengan negara-negara dari timur, barat, utara, dan selatan baik untuk kepentingan nasional Indonesia, kawasan, dan global. 

CIFP 2023 akan menjadi ruang temu antara Calon Presiden dengan masyarakat agar dapat berdiskusi lebih dalam.

“Kita juga ingin mengetahui dari para Capres ini mana yang paling paham mengenai dunia internasional dan mempunyai suatu strategi atau rencana untuk memimpin Indonesia menghadapi lanskap dunia yang semakin ruwet dan bahkan berbahaya," kata Dino. 

Ia mengatakan sampai hari ini pihaknya baru mendapatkan konfirmasi Capres Anies Baswedan dan Capres Ganjar Pranowo yang bersedia menjawab tantangan FPCI. 

Baca juga : P2G: Visi Dan Misi Semua Capres Belum Sentuh Persoalan Pokok Guru di Indonesia

Pihak penyelenggara sedang menjalin komunikasi dengan tim Capres Prabowo. 

Dino mengatakan acara CIFP 2023 ini terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya.

"Kita juga ingin tahu mana capres yang bukan hanya nasionalis tapi juga internasionalis,” ungkapnya. 

CIFP merupakan konferensi tahunan yang telah mendapatkan penghargaan sebagai konferensi kebijakan luar negeri terbesar di dunia pada tahun 2016, oleh Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI). 

Baca juga : Program DAIKIN Goes To Campus Hadir di Politeknik Negeri Medan

Dengan jumlah peserta melebihi 11.000 orang pada tahun 2019 (sebelum pandemi COVID-19), konferensi ini merupakan satu-satunya konferensi kebijakan luar negeri nasional di Indonesia yang mempertemukan pemangku kebijakan, Menteri, tokoh publik, diplomat, selebritas, jurnalis, pakar, mahasiswa, dan toko-tokoh terkemuka di berbagai sektor.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.