Dark/Light Mode

Bahas Cultural Diplomacy, President University Hadirkan Dubes Somalia

Rabu, 3 April 2024 17:26 WIB
President University menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan Dubes Mohamed membahas soal pentingnya Cultural Diplomacy, di Aula President University, Jababeka, Bekasi. (Foto: Presuniv)
President University menggelar kuliah tamu dengan menghadirkan Dubes Mohamed membahas soal pentingnya Cultural Diplomacy, di Aula President University, Jababeka, Bekasi. (Foto: Presuniv)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cultural Diplomacy adalah salah satu instrumen penting untuk menjadikan mahasiswa President University, juga warga Indonesia lainnya, sebagai warga dunia.

Melalui Cultural Diplomacy, situasi yang sulit atau hubungan yang membeku, bisa lebih mudah dicairkan.

Prinsip-prinsip Cultural Diplomacy yang lebih mengutamakan kesamaan ketimbang mempertajam perbedaan.

Hal ini disampaikan Rektor President University Handa S. Abidin, usai acara President University Ambassador Lecture bersama dengan Duta Besar (Dubes) Somalia di Indonesia, Ahmed Mohamud Mohamed, seperti keterangan diterima Selasa (2/4/2024).

Baca juga : Berdayakan Anak Muda Indonesia, Sun Life Gandeng Universitas Gunadarma

Kuliah tamu yang merupakan hasil kolaborasi Program Studi (Prodi) Hubungan Internasional dan Prodi Hukum, Fakultas Humaniora, ini diselenggarakan di Theater Room, President University Convention Center, Jl. H. Usmar Ismail, Kota Jababeka, Cikarang, Bekasi.

Dalam kuliah tamunya tersebut, Dubes Mohamed membahas soal pentingnya Cultural Diplomacy.

Hadir dalam kesempatan tersebut Dekan Fakultas Humaniora Syafi’i Anwar, Ketua Prodi (Kaprodi) Magister Hukum Fennieka Kristianto, dan Kaprodi Hubungan Internasional Jeanne Francoise, Kaprodi Hukum Robert P. Rajagoekgoek, pada dosen dan staf, serta ratusan mahasiswa dari beberapa prodi.

Membahas Cultural Diplomacy, lanjut Handa, Indonesia dan Somalia memiliki beberapa kesamaan. Misalnya, baik Indonesia dan Somalia adalah negara dengan mayoritas penduduknya umat muslim.

Baca juga : TNI Sigap Hadirkan Keamanan

“Kita juga memiliki tradisi yang mirip. Baik penduduk Indonesia maupun Somalia sama-sama suka mengenakan sarung sebagai bagian dari caranya berbusana,” kata Handa.

Kesamaan semacam ini, lanjut Handa, menjadi modal penting bagi Indonesia dan Somalia untuk membangun saling pengertian dan meningkatkan hubungan antara dua negara tersebut.

Syafi’i Anwar menegaskan bahwa dengan adanya beberapa kesamaan tersebut, memperkuat hubungan antara Indonesia dengan Somalia adalah keharusan.

"Bukan hanya hubungan antarnegara, tapi juga hubungan antarmasyarakat,  people to people atau P2P," ujarnya.

Baca juga : Prabowo Minta Dibantu Semua Orang

Kata Syafi’i, meski Indonesia dan Somalia berada di benua yang berbeda, itu jangan jadi penghalang untuk membangun saling pengertian atau mutual understanding, termasuk melalukan pertukaran budaya dan berbagai kolaborasi.

“Apalagi modal awalnya sudah ada. Sekarang ini semakin banyak anak muda Somalia yang kuliah berbagai kampus di Indonesia,” ujar Syafi'i.

Dubes Mohamed, menyampaikan, adanya beberapa kesamaan tradisi antara Indonesia dengan Somalia.

"Ada kesamaan tradisi dan kebudayaan. Bukan hanya kebiasaan memakai sarung, tapi juga makanan dan juga cara masyarakat kami dalam bertindak," ujar Dubes Mohamed.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.