Dark/Light Mode

Hari Kartini, Prof Tjandra: Perempuan Butuh Perhatian Khusus Di Bidang Kesehatan

Minggu, 21 April 2024 22:17 WIB
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama di tengah-tengah petugas medis dari kalangan perempuan di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan. Foto: Dok Pribadi
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama di tengah-tengah petugas medis dari kalangan perempuan di Puskesmas Cilandak, Jakarta Selatan. Foto: Dok Pribadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Hari Kartini yang diperingati setiap tanggal 21 April, menjadi momen penting untuk merefleksikan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan bangsa, termasuk kesehatan. 

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan bahwa Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan ada perbedaan signifikan antara kesehatan laki-laki dan perempuan, yang setidaknya dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu biologis dan gender.

"WHO menyebutkan bahwa di banyak negara, kesehatan perempuan dan remaja putri memerlukan perhatian khusus," kata Prof Tjandra dalam keterangannya kepada RM.ID, Minggu (21/4).

Hal itu, lanjutnya disebabkan oleh empat faktor sosiokultural. Pertama, ketidaksetaraan hubungan gender; kedua, norma sosial yang membatasi kesempatan pendidikan dan kerja perempuan; ketiga, fokus berlebihan pada peran reproduksi perempuan, dan keempat, adanya potensi kekerasan terhadap perempuan. Baik kekerasan fisik, seksual maupun emosional.

Baca juga : Hari Kartini, Wanita Petugas Kereta Whoosh Tampil Berkebaya

"Tentu ke empat faktor sosiokultural ini tidaklah terjadi universal. Kita tahu bahwa banyak negara, termasuk negara kita menjunjung tinggi peran perempuan, antara lain dengan peringatan Hari Kartini hari ini," tambahnya.

Selain keempat faktor di atas, WHO, sebut Prof Tjandra juga menyatakan bahwa walaupun kemiskinan punya dampak besar bagi kesehatan laki laki dan perempuan, tetapi harus diakui bahwa dampak pada perempuan seringkali lebih besar.

"Data dunia tahun 2023 menunjukkan bahwa 49,75 persen penduduk dunia adalah perempuan, tetapi secara umum kebutuhan kesehatannya belumlah terpenuhi dengan baik," terangnya.

Direktur Pascasarjana Universitas YARSI ini menyebutkan bahwa pada tahun 2021 lalu, yakni ketika dunia masih diliputi pandemi Covid-19, WHO telah menetapkan enam prioritas kesehatan perempuan dan remaja putri yang perlu diwujudkan:

Baca juga : Hari Kartini, Seskab: Momentum Kemajuan Pendidikan Indonesia

1. Mengatasi ketidaksetaraan gender dalam penanganan Covid-19 dan penyakit menular lainnya.

2. Meningkatkan peran penting perempuan sebagai petugas kesehatan.

3. Mencegah dan menangani kekerasan terhadap perempuan.

4. Menyediakan jaminan pelayanan reproduksi bagi semua yang membutuhkannya.

Baca juga : Hari Kartini, DERMALOGIA Resmikan Cabang Ketiga di Senopati Jakarta

5. Mengendalikan masalah penyakit tidak menular (PTM) pada perempuan.

6. Meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan sains dan kesehatan masyarakat.

"Semoga kita memaknai Hari Kartini dengan juga mengimplementasi enam prioritas kesehatan perempuan ini," pungkas Prof Tjandra.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.