Dark/Light Mode

Gagas Revolusi Moral

Amien Jadi Buah Bibir

Minggu, 13 Januari 2019 07:15 WIB
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat
Nasional (PAN) Amien Rais (Foto: IG @amienrais)
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais (Foto: IG @amienrais)

RM.id  Rakyat Merdeka - Bagi Amien Rais, revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi tak banyak mengubah mental masyarakat Indonesia. Dia pun menyodorkan gagasan baru, “revolusi moral.” Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) itu justru menganggap program revolusi mental tak berpengaruh apa-apa bagi masyarakat, termasuk pejabat. 

Makanya, Amien Rais ingin mengakhiri revolusi mental yang digagas Jokowi dan menggantinya dengan revolusi moral. Tak tanggung-tanggung, Amien Rais sudah membuat buku khusus mengenai revolusi moral yang digagasnya. Buku itu diluncurkan pada Jumat kemarin dengan ‘Hijrah: Selamat Tinggal Revolusi Mental, Selamat Datang Revolusi Moral’. 

Dijelaskan Amien, mental merupakan sebuah sikap yang muncul dari suasana batin kejiwaan seseorang. Sedangkan moral adalah kemampuan seseorang membedakan suatu hal yang baik dan buruk. “Saya mengatakan bahwa rezim Jokowi ini tidak punya moral kompas. Tidak punya kompas paradigma atau penunjuk moral, sehingga sangat lemah,” ucapnya. 

Meski mengkritik, Amien mengaku sempat mengapresiasi gagasan revolusi mental pemerintahan Jokowi. Tapi konsep itu disebut Amien tak berjalan. Karena itu, Amien Rais menawarkan konsep revolusi moral. Moralitas, menurutnya, menjadi landasan dari tegaknya keadilan. Keinginan Amien Rais yang ingin mengubah revolusi mental dengan moral mendapatkan pertentangan dari tokoh politik dan warganet.

Baca juga : Berat, Peluang Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syahzily melalui akun twitternya @acehasan76 mengkritik Amien Rais. Menurut dia, moralitas harus ditunjukkan dari perilaku individu, dari mulai perkataan, tindakan dan implikasi/akibat dari tindakan seseorang itu. Intinya kan soal akhlak dan keteladanan. Apakah Amien Rais sudah menunjukkan keteladanan bagi semua sehingga perlu merasa dirinya melakukan revolusi moral? 

“Apa yang menjadi panduan mengubah mental karakter bangsa yang negatif menjadi positif yakni nilai-nilai luhur bangsa. Itulah panduan moralnya. Jadi salah besar   mengatakan revolusi mental tanpa panduan moral. Karena panduan moralnya jelas yakni nilainilai luhur bangsa yang ada pada Pancasila,” terang Ace.

 Pengamat politik Syamsuddin Haris dalam akun @sy_haris juga ikut mempertanyakan maksud Amien Rais. “Pak AR, sekadar bertanya, apakah revolusi moral bisa   ditegakkan tanpa politik yang bermoral?” tanya dia.

 Lalu, Faizal Assegaf @faizalassegaf lebih keras dalam memberikan kritikannya. Amien Rais buat buku tentang revolusi moral, katanya untuk akhiri revolusi mental   yang digagas Jokowi. 

Baca juga : Sah, Doni Monardo Jadi Kepala BNPB

“Ngaca pak, justru moral atau mental yang perlu direvolusi adalah watak Sengkuni yang selama ini anda lakoni,” tudingnya. Kritikan lebih pedas diucapkan @sig4rpenjalin dengan mengatakan bahwa Amien harus mengukur diri terlebih dahulu baru bicara moral. “Masihkah si Amin bicara moral? Suruh dulu dia ukur moralnya sendiri,” desaknya. 

Lanjut, @sastropwr mempertanyakan apakah Amien Rais punya basis moral untuk mengatakan revolusi moral setelah semua yang ia lakukan? Statemen kebencian dan rasis, sikap inkonsisten, monarki PAN yang ia bangun dengan gurita anak-anaknya. 

“Untuk Pak Amien Rais, urus saja moral mu urus saja mentalmu.. Perbaiki akhlakmu yang sudah tua, tapi masih suka berkatakata layaknya orang yang tak   berpendidikan. Saya mau Bapak berpolitik yang bermoral sebagai pendidikan politik bagi kami generasi Milenial,” ujar @Gideonsinaga.

Masih dengan nada mengkritik, @JhonniGagas Revolusi Moral Amien Jadi Buah Bibir Bagi Amien Rais, revolusi mental yang digagas Presiden Jokowi tak banyak mengubah mental masyarakat Indonesia. Dia pun menyodorkan gagasan baru, “revolusi moral.” Aktual Top Follower minggu PON • 13 januari 2019 • 7 Jumadil Awal 1440 H • 6 Jumadilawal 1952 Sinaga20 menuturkan yang lebih utama dan terutama adalah merevolusi mental setiap pribadi. Dengan baiknya mental maka cenderung moralnya baik. Jangan dibolak-balik. 

Baca juga : Kemesraan Buwas & Enggar semoga Tak Seumur Jagung

Berbeda, @AbbasNasiruddin mendukung Amien Rais. Menurutnya, politik bermoral itu apa maksudnya? Apa gak memenuhi janji 2014 itu bagian tak bermoral? Membiarkan Novel Baswedan, membiarkan penista agama sampe jutaan umat harus demo, pembangunan infrastruktur pake hutang, lalu JK marah-marah karena LRT 1 km 500 M. “Apa itu bermoral?” ujarnya. 

@m_nurfatoni sangat support apa yang menjadi harapan dan keinginan Amien Rais. “Selamat tinggal revolusi mental Jokowi. Selamat datang revolusi moral Amien Rais,” tegasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.