Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Minta Yang Tidak Dukung Jangan Ganggu
Prabowo Mau Oposisi Yang Nggak Asbun
Sabtu, 18 Mei 2024 08:30 WIB
![Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024). (Foto: Facebook Prabowo) Presiden terpilih Prabowo Subianto saat menghadiri Qatar Economic Forum di Doha, Rabu (15/4/2024). (Foto: Facebook Prabowo)](https://rm.id/images/img_bg/img-750x390.jpg)
RM.id Rakyat Merdeka - Pernyataan Presiden terpilih Prabowo Subianto "yang tidak dukung jangan ganggu" dipastikan bukan bagian dari antikritik. Prabowo hanya mau pihak oposisi di pemerintahannya nanti nggak sekadar asbun alias asal bunyi. Prabowo mau, kritik yang konstruktif, bukan asal beda, apalagi karena kebencian.
Begitu penjelasan yang disampaikan Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak.
Seperti diketahui, dalam Rakornas PAN di Jakarta, Kamis (9/5/2024) malam, Prabowo yang diberikan waktu memberikan sambutan, meminta kepada pihak-pihak yang tidak mau diajak kerja sama untuk tidak mengganggu pemerintahannya kelak. Prabowo menegaskan hanya ingin bekerja dan mengamankan kekayaan bangsa.
Baca juga : Pekan Depan Presiden Tengok Korban Galodo
Terkait pernyataan tersebut, Dahnil meminta semua pihak jangan menafsirkan pernyataan Prabowo itu diarahkan ke kelompok oposisi agar jangan ganggu pemerintahan. Apalagi kalau tafsirnya itu, menganggap Prabowo tidak mau dikritik.
"Kritik harus dan kita hormati. Namun, jangan pernah membangun kritik didasari kebencian dan asal berbeda," kata Dahnil, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Bagi Prabowo, tambah Dahnil, koalisi atau oposisi sama pentingnya. Apalagi, jika oposisi memberi kritikan yang membangun. Sebab, dalam kepemimpinannya nanti, Prabowo mau fokus kerja untuk rakyat.
Baca juga : Anak Buah Nadiem Di-bully
"Pak Prabowo butuh dukungan konstruktif dari semua pihak. Baik dari dalam pemerintahan maupun dari luar sebagai pressure group atau oposisi," ujar politisi partai Gerindra itu.
Dahnil memastikan, Prabowo bukan tipikal pemimpin yang alergi kritik. Kritik justru wajib, asalkan konstruktif. Sebaliknya, jika yang dilontarkan kritik destruktif, Prabowo khawatir dapat mengganggu jalannya roda pemerintahan.
"Beliau tidak ingin ada yang mengganggu hanya karena alasan benci dan dendam secara politik. Semua kebijakan Pemerintah salah dan tak baik, ini yang dimaknai destruktif. Sehingga dipastikan mengganggu proses-proses kerja baik pemerintahan," jelasnya.
Baca juga : PM Baru Singapura Dipuji Netizen +62
Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman. Dia membantah omongan bosnya itu sebagai ancaman.
"Itu pernyataan normatif, tidak tendensius ke mana pun," kata Habiburokhman, kepada wartawan, Jumat (10/5).
Wakil Ketua III DPR DPR ini menjelaskan, Prabowo menghendaki menjalin kerja sama dengan semua pihak di pemerintahannya kelak. Menurutnya, Prabowo pun tidak masalah dengan sikap politik sejumlah pihak jika ingin berada di luar pemerintahan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya