Dark/Light Mode

Kotor Lagi Setelah Dibersihkan Pandawara

Pemda Jabar Luaskan Area Pembersihan Sungai Citarum

Sabtu, 22 Juni 2024 07:30 WIB
Kondisi Sungai Citarum setelah dibersihkan oleh Pandawara dan masyarakat sekitar (Instagram @whichisteutic)
Kondisi Sungai Citarum setelah dibersihkan oleh Pandawara dan masyarakat sekitar (Instagram @whichisteutic)

 Sebelumnya 
“Kami tidak sependapat sam­pah teratasi dan tertangani. Sebab, di anak sungai, di badan sungai, dan seluruh aliran sungai sampah masih terlihat,” ujar Wahyudin.

Dia menegaskan, pencemaran di Sungai Citarum tidak hanya menjadi pembahasan nasional. Persoalan itu menarik perhatian dunia internasional. Bahkan, sambung dia, sungai terpanjang di Jawa Barat ini pernah berju­luk sungai paling kotor, karena tingginya pencemaran.

“Sungai Citarum merupakan puncak dari segala masalah pencemaran. Walhi Jabar me­nyarankan, pemerintah membuat strategi penangan sampah di Citarum dengan komprehensif dari hulu hingga hilir, termasuk memikirkan sistem pengelo­laan sampah yang lebih baik,” pintanya.

Baca juga : NasDem Usung Ponakan Paloh

Tidak adanya tata kelola sam­pah yang baik, tambah dia, sungai akan selalu menjadi media untuk membuang. “Kalau pemerintah tak bisa mengatasi persoalan sampah yang begitu kompleks di seluruh kabupaten dan kota, kondisinya akan sulit berubah,” cetusnya.

Kotornya Sungai CItarum juga jadi buah bibir netizen di media sosial X. “Harus diedu­kasi dan diselesaikan dari akar sampahnya. Saat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tahun 2019, aku kerjanya kaya Pandawara, hampir setiap hari di Sungai Citarum Kecamatan Coblong, sampah nggak pernah habis, tapi makin banyak,” ungkap akun @Percexnt.

Sementara akun @nomor306 mengkritik kinerja Ridwan Kamil selama menjabat Gubernur Jawa Barat. Dia juga membandingkan kinerja Ridwan Kamil dengan mantan Gubernur DKI, Anies Baswedan.

Baca juga : Anggaran Kementan Kenapa Terjun Bebas

“Anies bisa menyelesaikan apa yang direncanakan, contoh Jakarta International Stadium alias JIS. Nah RK, mana Citarum yang katanya bakal bersih, mana kalimalang yang katanya akan seperti sungai di Korea. Masa kita nggak bisa bedain orang yang cuma omon-omon doang,” cuitnya.

Akun @Goen_Prayoga me­nilai, kotornya Sungai CItarum disebabkan oleh mental ma­syarakat, yang kerap membuang sampah ke sungai. Banyak orang yang enggan membayar iuran sampah atau tidak ada tempat sampah yang bisa diakses oleh petugas kebersihan.

“Sebetulnya, sungai selalu dibersihkan. Anggarannya bu­kan hanya dari daerah, ada juga yang dari pusat. Tapi, akan tetap balik kotor lagi karena warganya nggak mau ngeluarin uang Rp 10-25 ribu untuk iuran sampah. Jadi, kalau hujan besar numpuk kiriman sampah,” keluhnya.

Baca juga : Luhut: Anggaran Tak Masalah

Senada, akun @D88898Darmadi menegaskan, kotornya Sungai Citarum merupakan akumulasi dari sampah-sampah yang dibuang oleh dari hulu. “Masyarakat setempat, pasti nggak ada yang buang sampah disitu. Itu sampah dari bawaan air hujan. Sungai Citarum lebar dan panjang, sehingga butuh anggaran besar dan alat berat buat bersihin,” tandasnya. SSL

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 5, edisi Sabtu, 22 Juni 2024 dengan judul "Kotor Lagi Setelah Dibersihkan Pandawara Pemda Jabar Luaskan Area Pembersihan Sungai Citarum"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.