Dark/Light Mode

Server PDN Diretas, Wapres Minta Diinvestigasi

Senin, 24 Juni 2024 22:56 WIB
Wapres,  Maruf Amin
Wapres, Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin meminta dilakukan investigasi terkait padamnya Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang diduga terkena serangan siber Ransomware sejak Kamis (20/6).  Hal ini penting dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.

“Masalah ini sedang dilakukan investigasi oleh Kominfo dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serta pihak keamanan sedang mencari penyebabnya,” kata Wapres saat memberikan keterangan pers setelah menghadiri Peringatan Hari Penyiaran Nasional ke-91 dan Pembukaan Rakornas Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) 2024, di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD Grand Boulevard Nomor 1, Pagedangan, Tangerang, Banten, Senin (24/6).

Agar kejadian tersebut tidak terulang, lanjut Wapres, pemerintah terus melakukan langkah antisipasi demi melindungi data negara dan masyarakat, serta segala pelayanan publik yang terafiliasi.

Baca juga : Pesawat Militer Yang Ditumpangi Wapres Malawi Diduga Jatuh Di Hutan

“Memang kejadian ini selalu terjadi, di dunia ini selalu terjadi. Oleh karena itu, kita akan memperkuat untuk melindungi kerahasiaan negara, masyarakat, dan juga pelayanan publik jangan sampai terganggu,” tegasnya.

Salah satunya, sebut Wapres, pemerintah akan terus berupaya menerapkan kebijakan satu data nasional agar berbagai data penting negara dan masyarakat tidak tercecer.

“Gangguan ini menjadi satu pelajaran yang berharga buat kita. Untuk itu, perlu diantisipasi dan tidak boleh lagi terjadi pada masa yang akan datang,” tegasnya.

Baca juga : Kunker Ke Wamena, Wapres Akan Resmikan Program Strategis Nasional

Sementara Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menjelaskan, bahwa serangan siber terhadap server PDN ini menggunakan virus ransomware jenis baru yang dikenal sebagai Lockbit 3.0. 

Menkominfo juga mengonfirmasi adanya permintaan uang tebusan dari peretas server PDN. “Menurut tim, uang tebusan 8 juta dolar,” ujar Budi di Istana Kepresidenan, Jakarta.

Turut dampingi Wapres, yaitu Pj. Gubernur Banten Al Muktabar, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, serta Ketua KPI Pusat Ubaidillah.

Baca juga : Pasang AC Di Rumahnya, SYL Minta Dibayarin Kementan

Diketahui, Server Pusat Data Nasional (PDN) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengalami serangan siber Ransomware sejak Kamis (20/06), sehingga down dan mengganggu layanan publik di berbagai instansi selama empat hari. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.