Dark/Light Mode

Diusulkan Cukup Kerja 4 Hari Saja

PNS Berlomba Banyak Libur, Kapan Negeri Kita Bisa Maju?

Rabu, 4 Desember 2019 05:45 WIB
Ilustrasi/Ist
Ilustrasi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjadi pegawai negeri sipil (PNS) super enak. Bisa kerja di rumah. Sekarang, libur pun mau ditambah menjadi tiga hari.

Wacana penambahan libur bagi PNS disampaikan Komisioner Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Waluyo Martowiyoto di sela-sela kegiatan Kickoff Meeting Pilot Project Manajemen Kinerja PNS, di Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB), Jakarta, kemarin.

Diungkapkan Waluyo, pihaknya sedang mengkaji skema jam kerja bagi PNS. Dia bilang, dimungkinkan bagi PNS mendapatkan tambahan libur selain Sabtu dan Minggu.

Skemanya, dibeberkan Waluyo, PNS bisa menambah hari libur, tetapi tidak mengurangi jam kerjanya. Caranya, jam kerja tiap harinya diperpanjang.

“Biasanya PNS kerja 10 hari dengan jam kerja 80 jam. Itu bisa kita ubah nantinya adalah 9 hari kerja 80 jam, 80 jamnya tetap, tapi 9 hari kerja sekitar dua minggu,” kata dia.

Baca juga : Jaksa China Cari Ilmu Ke Negeri Kita

Dia menjelaskan, pembagian jam kerja tersebut mengikuti konsep compressed work. Yaitu, jumlah hari kerja perminggu dikurangi dan jumlah jam kerja perhari otomatis akan menjadi lebih panjang.

“Sehingga mungkin setiap hari Jumat ganjil atau genap bisa libur, gitu kan. Ini yang mengenai compressed work-nya,” sebutnya.

Saat ini, kata Waluyo, sedang disiapkan konsep Flexible Working Arrangement (FWA). Yaitu, konsep yang menerapkan PNS dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tempat, waktu dan cara kerja yang fleksibel.

Kebijakan pemerintah yang akan menambah hari libur bagi PNS membuat dunia maya gaduh. Warganet yang tidak setuju menganggap kebijakan tersebut tidak akan efektif. “Gimana sih... PNS gajinya naik terus sedangkan kerja hanya sampe jam sore? Trus ditambah libur. Ngak efektif banget. Udahlah diganti robot aja,” ungkap Compank.

Yayat Ruhiyat juga mengkritiknya. Menurut dia, menambah hari libur bagi PNS justru akan membuat malas pegawai negeri. “Ada-ada aja yah. Sekarang saja banyak yang gak effective apalagi tambah libur. Sekalian saja kerja 2 hari sisanya libur,” katanya.

Baca juga : Kenaikan Cukai Dan Harga Rokok Terlalu Tinggi, Industri Bisa Mati

Sama, Chad73 menganggap wacana menambah libur bagi PNS tidak akan efektif untuk membuat kualitas kerja. “Kemarin isunya PNS bisa kerja dari rumah. Sekarang jam kerjanya ditambah, jadi kerja di rumah dengan waktu yang lebih panjang dan libur yang lebih panjang, siapa yang awasi? Dan tidak efektif,” ujar dia.

Dengan penambahan hari libur dan kerja di rumah, Doni Abeng menganggap PNS tidak punya rasa malu. Dengan ritme dan pola kerja tersebut, dia sangsi bangsa Indonesia maju dan bisa bersaing dengan negara lain.

“Kerja saja ngak produktif, korupsi, konspirasi, preett,” kata Doni. Menyambar, Monggojamune memprediksi kinerja PNS akan merosot jika libur ditambah. Padahal, kata dia, di negara lain, berusaha lebih banyak kerja ketimbang liburnya. “Di sini berlomba lebih banyak libur. Gimana bisa maju ya?” dia mempertanyakan.

Alam Prima juga punya pandangan yang sama. Dia bilang, pengurangan jumlah hari kerja dan penambahan jam kerja justru akan membuat semua PNS bobo sore atau malam hari dan bukannya kerja. Dia mengingatkan, jam produktif bekerja antara jam 9 pagi - 4 sore. Lebih dari itu, kata dia, pasti akan lebih banyak ngobrol atau bobo.

“Ya ampun.. Gimana mau maju ini negara. Mungkin komisioner KASN anggap PNS kerja keras pun tidak bisa membuat negara ini maju, jadi ya udah libur aja yang penting setoran pajak dari rakyat lancar. Biar gaji PNS naik terus,” katanya.

Baca juga : Ini Alasan Jokowi Soal Pemindahan Ibu Kota Negara

Menurut Zanne, selama ini ASN sudah dikasih hari kerja yang singkat. Faktanya Sekarang, sebut dia, banyak PNS yang kerjanya cuma nyantai-nyantai saja. “Ini yang usulin gak pernah liat ke lapangan kali yaaa,” tukas Zanne. Letjen584 menimpali, “Tidak akan efektif. Mental ASN RI jam 2-3 siang udah di rumah.”

Muzani Noor menegaskan, di lapangan etos kerja ASN kalah dari etos kerja pegawai perusahaan swasta. Dia bilang, ASN sekarang ini masih banyak anggota “batalyon 704”. Yaitu, masuk jam 7 pulang jam 4. Dan yang dikerjakan 0 ( kosong).

“Pada jam kerja, dengan seragam dinas keluyuran di mall, masih banyak kejadian,” ujarnya. “Benerin dulu kinerjanya, baru eksperimen waktu dan tempat kerjanya. Atau setidaknya jadikan sebagai reward dari prestasi kerjanya,” saran WongNyinyir.

“Gaji dan tunjangan setinggi-tingginya tapi minta kerja ringan sedangkan pelayanan segitu-segitu aja. Ya gitu deh mental ASN Indonesia,” kata Rorojang.

Kalaupun libur ditambah, Yayat Ruhiyat meminta gaji dan fasilitasnya juga dikurangi. “Gapapa tambah libur asal pas libur juga potong gaji.” Sudar Moko sangat prihatin dengan wacana pemberlakuan penambahan hari libur dan kerja dari rumah bagi PNS. “Hadeuuuh... Sebagai rakyat cuma bisa ngelus dada," kata Sudar Moko. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.