Dark/Light Mode

TSK Jiwasraya Selalu Dikaitin Ke KSP, Moeldoko Geram

Selasa, 21 Januari 2020 12:59 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Skandal Jiwasyara terus bergulir bak bola panas. Beberapa pihak mencoba mengait-ngaitkan kasus itu ke Kantor Staf Presiden (KSP). Kepala KSP, Jenderal (Purn) Moeldoko pun geram. KSP disenggol-senggol karena salah satu tersangkanya adalah bekas staf di KSP. 

Staf itu adalah Hary Prasetyo, mantan Direktur Keuangan PT Asuransi Jiwasraya. Kemarin, nama Hary ini kembali disinggung dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi III DPR dengan Jaksa Agung, ST Burhanuddin, di Gedung Parlemen. 

Anggota Komisi III DPR, Benny K Harman, bahkan sampai meminta Jaksa Agung menjelaskan kronologi terjadinya skandal Jiwarayagate. Termasuk sosok di balik layar masuknya Harry ke KSP. 

“Harry Prasetyo ini kan pernah di KSP dua tahun atau lima tahun atau setahun. Dia di sana jadi tenaga ahli utama. Mestinya dipanggil, siapa yang bawa dia ke sana. Kan gitu, Pak,” ucap politisi senior Partai Demokrat ini. 

Baca juga : Taspen Salurkan Bantuan Ke Pegawai MA Korban Banjir

Tak hanya itu, Benny juga mendesak Jaksa Agung memeriksa Menteri BUMN, Menteri Keuangan, dan Dewan Komisioner OJK untuk mengungkap kasus ini secara menyeluruh. Dia yakin, pihak-pihak tersebut ikut bertanggung jawab.

“Pemeriksaan ini agar dalam pengungkapannya tidak hanya follow the money-nya saja. Tapi juga follow the people, follow the man. Kan gitu. Kalau follow the man-nya kan sudah ada yang ditetapkan sebagai tersangka, mantan direktur keuangan, Harry Prasetyo,” ucap Benny. 

Benny meyatakan, jika Jaksa Agung menggunakan metode ikuti siapa yang bermain, akan ketemu ujung pangkal kasus ini. Apalagi, Harry pernah menjabat di Istana.

“Untuk mengungkap kasus ini, perlu konsistensi Pak. Kasus Jiwasraya ini mainnya begitu canggih begitu halus. Dari Istana dikendalikan, kan gitu, kalau betul Istana,” tudingnya. 

Baca juga : Anies Kelihatan Nggak Nyaman

Mendengar ini, Moeldoko tampak geram. Dia sebal lantaran tersangka skandal Jiwasrayagate selalu dikaitkaitkan dengan KPS. Moeldoko pun menegaskan, pihaknya tak memiliki hubungan khusus dengan Harry, meskipun sang tersangka diakuinya pernah menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian III Bidang Kajian dan Pengelolaan Isu-Isu Ekonomi Strategis di KSP.

 “Yang kemarin itu kita hanya hubungan kerja saja. Setelah itu enggak ada, hubungan apa lagi” tegas Moeldoko, di Gedung Bina Graha, Jakarta, kemarin. Mantan Panglima TNI itu bahkan mempersilakan aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kasus yang membelit Hary. 

Tapi, ia kembali menegaskan bahwa Harry sudah tak memiliki kaitan dengan KSP. “Kalau sudah melanggar hukum, ya itu harus diproses hukum. Tapi yang jelas Hary tidak ada kaitan lagi dengan Moeldoko. Apalagi KSP,” tegasnya. 

Wakil Ketua Komisi III DPR, Desmond J Mahesa, justru menduga ada keterlibatan OJK dalam kasus Jiwasrayagate ini. Pentolan Partai Gerindra ini pun meminta Jaksa Agung memanggil OJK untuk meminta keterangan terkait lemahnya pengawasan yang dilakukan ke Jiwasraya. 

Baca juga : Trump Merasa Berjasa Selesaikan Konflik Suriah

“Kalau OJK berjalan dengan benar, hal ini tidak terjadi. Karena BPK sudah ada lampu merah, tapi OJK perannya lemah. Nah yang jadi soal kapan Jaksa Agung memanggil OJK?” ucap Desmond. 

Jaksa Agung, ST Burhanuddin, meminta waktu ke Komisi III untuk mengungkap dugaan keterlibatan oknum OJK. “Tolong dimengerti dulu. Kami ini ya, ada transaksi saja 55.000 yang kami harus teliti. Itulah tenaga kami, itulah memang kami sedang fokus ke situ,” ucap Burhanuddin. 

Burhanuddin menegaskan, siapa pun yang terlibat dalam kasus dugaan korupsi Jiwasraya pasti akan ditindaklanjuti Kejagung. “Siapa pun nanti kalau yang terlibat, kami tindak lanjuti. Jadi, tidak perorangan siapa siapa. Semua pun kalau masih ada terlibat di situ, kami akan panggil,” janjinya. [DNU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.