Dark/Light Mode

Copot Dirjen Imigrasi

Yasonna Seruput Kopi Di Istana...

Rabu, 29 Januari 2020 06:17 WIB
Menkumham Yasonna H Laoly
Menkumham Yasonna H Laoly

RM.id  Rakyat Merdeka - Polemik buronnya Harun Masuki mulai memakan korban. Kemarin, Menkumham Yasonna H Laoly mencopot Ronny Sompie dari jabatan Dirjen Imigrasi. 

Yasonna beralasan, pencopotan dilakukan untuk memudahkan tim independen menelusuri kekeliruan pemberian informasi keberadaan Harun. 

Pencopotan Ronny dilakukan setelah dzuhur, sekitar pukul 12 siang. Keputusan ini di ambil sebelum Yasonna menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) sekitar pukul 1.30 siang di Istana Kepresidenan, Jakarta. 

Posisi Ronny kemudian digantikan Irjen Kemenkum HAM Jhoni Ginting dengan status Pelaksana Harian (Plh). Sebelum Ratas, Yasonna sempat ngopi-ngopi dulu di ruang makan yang terletak di sebelah ruang rapat, di Kantor Presiden. 

Belum seperempat gelas diseruput, politisi PDIP itu bergegas menuju ruang Ratas. Namun ia enggan meninggalkan kopinya. 

Baca juga : Pengusaha Jangan Ngarep Bisa Seperti Di Australia

Ia menenteng sendiri kopi ke ruang rapat. “Beginilah, kopi pun bawa sendiri,” ucapnya sambil terkekeh, ketika disapa wartawan. Namun, saat itu dia belum berkomentar apa-apa. Beres Ratas, Yasonna baru buka suara. 

Dia menyebut, ada 2 anak buah nya yang dicopot ekses kesimpangsiuran informasi kepulangan Harun.Selain Sompie, Direktur Sis tem dan Teknologi Informasi Keimigrasian Alif Suaidi juga dicopot. “Difungsionalkan,” ungkap Yasonna. 

Ia beralasan, pencopotan kedua anak buahnya itu dilakukan agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melacak penyebab delay infor masi keberadaan Harun. 

“Karena saya mau kita betul-betul terbuka dan melacak mengapa ini terjadi. Mengapa terjadi delay. Mengapa data itu tersimpan di PC Ban dara Terminal 2,” sebutnya. 

Untuk menyelidiki ihwal tersebut, Yasonna akan membentuk tim independen yang melibatkan beberapa institusi, seperti cyber crime Mabes Polri, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Ombudsman, serta Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN). 

Baca juga : Soal Rizieq, Dirjen Imigrasi: Kami Tak Pernah Cekal

“Supaya betul-betul independen.” Anggota Komisi III DPR Taufik Basari angkat bicara mengenai pencopotan Ronny ini. 

Politisi Nasdem itu memandang, pencopotan ini lang kah yang tepat. Dia pun menegaskan, pencopotan ini bukan berarti pengusutan terkait delay sistem yang masuk di Imigrasi mengenai kebe radaan berakhir. 

“Sebagai bentuk pertanggungjawaban Kemenkumham, saya rasa langkah ini sudah tepat. Tetapi ti dak boleh dianggap bahwa ketika penonaktifan dilakukan, pengusutan tidak diperlukan,” ujarnya, kemarin. 

Pria yang akrab disapa Tobas ini menegaskan, pencopotan harus menjadi langkah awal pengusutan secara mendalam.Dia pun mendorong KPK untuk mengusut kasus tersebut karena berkaitan dengan kerja pengusutan seorang tersangka korupsi. 

“Harus ada pengusutan, apakah memang sistemnya error, mengapa error, sejak kapan, apakah terjadi saat ini saja atau sejak lama? Jika tidak error, harus diungkap apa yang terjadi, siapa oknum yang terlibat dan bagaimana caranya,” jelasnya. 

Baca juga : Romo Benny: Generasi Milenial Jangan Terpapar Ideologi Bom Medan

Namun, pihak KPK tidak mau menanggapi terlalu jauh pencopotan Ronny ini. Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri menyatakan, pihaknya memilih tetap fokus menangani penyidikan kasus suap Harun terhadap eks Komisioner KPK Wahyu Setiawan, agar segera tuntas. 

“Kami fokus dulu lah ke pe nyelesaian perkara ya,” kata Ali, di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. 

Ali mengaku, KPK baru mengetahui pencopotan Ronny yang disampaikan Yasonna, kemarin sore.Ali pun tak mau berspekulasi apa yang menjadi alasan Yasonna sehingga memecat Ronny dari jabatannya. 

“Kami belum masuk sampai ke sana. Infonya kan baru, dari sore kami tidak tahu apa keterkaitannya. Tetapi itu kan urusan Kemenkumham ya, jadi kami tidak masuk ke sana,” kata dia. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.