Dark/Light Mode

Dimunculkan Sebagai Capres 2024

Tito Untung Apa Buntung

Minggu, 2 Februari 2020 05:11 WIB
Tito Karnavian (Foto: Istimewa)
Tito Karnavian (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam, Mahfud MD memunculkan nama Tito Karnavian sebagai capres 2024. Apakah hal ini akan menguntungkan Tito? Atau sebaliknya?

Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan, Emrus Sihombing menilai, pemunculan nama Tito akan menguntungkannya. Apalagi, nama Tito muncul dari mulut tokoh sekelas Mahfud MD.

"Itu menguntungkan. Setidaknya nama Tito sudah masuk dalam opini publik, sekalipun belum jadi trending topic. Itu menjadi embrio popularitas," ujar Emrus saat dikontak Rakyat Merdeka, semalam.

Baca juga : Bicara Capres 2024, Mahfud Jagokan Tito

Kondisi ini kian menguntungkan lantaran Tito dianggap punya rekam jejak yang relatif bagus. Emrus mengingatkan, eks Kapolri itu punya sederet prestasi di usia yang relatif muda. Di korps baju cokelat, karir Tito moncer. Puncak keberhasilan Tito adalah mengamankan Pilkada DKI Jakarta, serta Pemilu dan Pilpres 2019. Presiden pun mengangkatnya sebagai Mendagri. "Secara kapabilitas dan integritas, Tito pantas diperhitungkan sebagai salah satu kandidat capres 2024," imbuh Emrus.

Sementara secara elektabilitas, Emrus menilai Tito belum mumpuni. Tetapi, sejumlah nama lain yang juga digadang-gadang sebagai capres seperti Puan Maharani dan Sandiaga Uno, juga masih sama. Mereka dinilai seimbang.

"Tito belum punya modal elektabilitas. Akseptabilitas dan elektabilitasnya belum menggembirakan. Tapi nama lain yang muncul ke permukaan juga seperti itu, belum mengakar. Artinya posisi Tito dengan calon kompetitornya nanti masih sama," beber Emrus. "Mereka masih perlu didongkrak," imbuhnya.

Baca juga : Pasokan Jagung Pakan di Awal 2020 Dipastikan Aman

Kekurangan Tito adalah tidak memiliki kendaraan politik. Tito bukan kader partai. Sementara yang bisa mengajukan capres adalah partai. "Kuncinya ada pada partai," ucap Emrus.

Partai, biasanya akan mengutamakan kadernya sebagai capres. Namun, bukan berarti peluang Tito tertutup. Emrus mengingatkan politik Indonesia yang cair dan dinamis. Nantinya, bisa saja Tito akan masuk ke sebuah parpol. Nah, dengan pemunculan namanya, partai-partai bisa saja meliriknya. "Ini yang menguntungkan bagi Tito," tandasnya.

Apa kata parpol-parpol? Apakah Tito masuk radar mereka? "Masih terlalu dini," ujar Politisi PDIP Hendrawan Supratikno saat dikontak RM, semalam. Dia menyatakan, saat ini, kebanyakan partai tengah fokus Pilkada serentak putaran pertama yang digelar September 2020.

Baca juga : Wamenkeu: Audit Dan Pengawasan Asuransi Buruk

Tetapi, dia mengakui, beberapa partai sudah mencatat dan punya daftar nama-nama kandidat potensial untuk pilpres 2024. "Bahkan ada yang sudah membuat simulasi dan memetakan peta politik 2024 dengan konfigurasi koalisi yang mungkin terbangun dan paslon yang diajukan," tuturnya.

Sementara Nasdem menyebut belum melakukan survei terkait Tito. Tapi Tito punya peluang diusung Nasdem jadi gacoan di Pilpres 2024. "Jika kelak hasil survei bagus, pasti kami mendukung beliau, setidaknya beliau bukan orang yang mendukung atau mau menggunakan politik identitas," ujar Ketua DPP Nasdem Irma Suryani Chaniago, semalam.

Politikus Partai Demokrat, Cipta Panca Laksana mengatakan, dimunculkan namanya sebagai capres, malah merugikan Tito. “Mahfud juga mau. Dia sengaja sorong-sorong Tito karena Jokowi jagoin Tito. Biar kena hajar duluan. Mantap mainnya Mahfud,” ujarnya melalui akun Twitternya @Panca66. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.