Dark/Light Mode

PMKIT: Risiko Pemulangan WNI Eks ISIS Terlalu Mahal

Senin, 10 Februari 2020 14:14 WIB
Wilhelmus Latumahina (Foto: Istimewa)
Wilhelmus Latumahina (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wacana pemulangan 660 WNI eks ISIS menjadi sorotan masyarakat luas. Persatuan Masyarakat Kristen Indonesia Timur (PMKIT) meminta Pemerintah tegas menolak wacana itu.      

"PMKIT memandang, Pemerintah perlu mempertimbangan bahwa ada harga mahal yang harus dibayar jika pemulangan tersebut dilakukan. Baik hari ini maupun di masa yang akan datang," ujar ​​Ketua Umum PMKIT, Wilhelmus Latumahina, dalam keterangan yang diterima redaksi, Senin (10/2).      

Baca juga : Bamsoet: Pemerintah Harus Segera Putuskan Wacana Pemulangan WNI Eks ISIS

Apalagi, sambung dia, sebagian besar WNI yang dimaksud terbukti terpapar ideologi asing. Bahkan pernah aktif sebagai Petempur Teroris Asing (Foreign Terrorist Fighter/FTF) yang secara sadar dan sukarela mau berperang untuk membela ideologi lain. "Padahal, jelas-jelas ideologi yang mereka yakini sangatlah bertentangan dengan falsafah hidup bangsa Indonesia, yakni Pancasila," ucapnya.      

Hadirnya kembali para eks ISIS di Indonesia, kata Wilhelmus, berpotensi menambah jumlah ‘sel tidur’ radikalisme di Tanah Air. PMKIT khawatir, kehadiran mereka menjadi ancaman bagi keutuhan NKRI di masa yang akan datang.      

Baca juga : Mereka Pembunuh, Ngapain Diramahin

“Anggota ISIS yang berasal dari WNI yang adalah pengkhianat terhadap bangsa dan negara, serta Pancasila. Untuk itu, PMKIT menolak kepulangan mereka ke Indonesia,” tegas Wilhelmus.        

Di sisi lain, PMKIT juga mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang mau mendengar masukan dari para jajarannya untuk tidak melakukan pemulangan WNI eks ISIS ke Indonesia. Bersama dengan masyarakat Indonesia lainnya, PMKIT mendukung segala upaya Pemerintah sebagai garda terdepan dalam menjaga murwah Pancasila dan keutuhan NKRI. “Jangan pelihara ‘binatang buas’ atau 'berbisa' di dalam ‘rumah tangga’ kita. Berbahaya,” tambah Wilhelmus. [USU] ​​​​​​​​​

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.