Dark/Light Mode

Mahfud MD Ingatkan Gejala Hancurnya Sebuah Negara

Senin, 17 Februari 2020 15:50 WIB
Mahfud MD (Foto: Faqih Mubarok/RM)
Mahfud MD (Foto: Faqih Mubarok/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Prof Mahfud MD menyatakan, ada sejumlah hal dan gejala dalam proses hancurnya sebuah negara. Jika gejala-gejala ini mulai muncul, apalagi massif, artinya sebuah negara perlu waspada.       

Gejala-gejala ini, kata Mahfud, mulai mengemuka di Indonesia. "Gangguan yang pertama adalah kekurangbersatuan kita. Misalnya muncul gejala intoleransi," ungkap Mahfud saat membuka diskusi Bincang Seru Mahfud yang diadakan oleh MMD Initiative, Wahid Foundation dan Universitas Indonesia (UI) bertema Keadilan yang Memberdayakan di Balai Purnomo Prawiro, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (17/2).       

Baca juga : Ahmad Muzani: Tugas Utama Kepala Daerah Ngurus Orang Miskin

Hadir dalam diskusi tersebut, Putri Presiden Gus Dur Yenny Wahid, Rektor Universitas Indonesia, sejumlah pengajar dan civitas akademika UI serta mahasiswa dari Universitas Nasional dan pelajar sejumlah SMA di Depok dan Jakarta. Hadir juga komedian Mamat Alkatiri, Cak Lontong dan Akbar meramaikan acara ini.      

Gejala kedua, sambung Mahfud, adalah muncul ketidakadilan. Nah, jika hal-hal ini mulai mucul dan massif, lama kelamaan akan berujung pada hancurnya sebuah negara.        

Baca juga : Mahkota Miss Indonesia Punya Aksen Baru

Sebuah negara yang tidak adil dan tidak bersatu bisa disebut sebagai negara yang diorientasi, yakni menyimpang dari orientasi yang seharusnya. Atau sudah tak sesuai dengan tujuan awal muasal negara berdiri.      

Selanjutnya, sambung Mahfud, apabila disorientasi terus berlanjut, maka terjadi public distrust atau ketidakpercayaan publik kepada negara. Setelah rakyat tidak percaya kepada pemerintah dan negaranya, maka akan terjadi disobedience atau pembangkangan. Nah, lebih jauh, jika pembangkangan terus berlanjut, dan dihadapi dengan ketidakadilan, akan terjadi disintegrasi. "Kalau disobedience terus terjadi dan dibiarkan terus, maka akan terjadi disintregasi," ingat Mahfud.      

Baca juga : Manjakan Konsumen, GT Radial Luncurkan Layanan Speedwork Autocare

Mahfud mengimbau masyarakat Indonesia harus waspada. Dia menyebut hancurnya, kerajaan-kerajaan di Indonesia yang dulu pernah berjaya juga disebabkan hal-hal yang telah ia sebutkan.      

"Sebutlah apa saja. Majapahit, Mataram, Demak, san Sriwijaya. Itu hancur karena disorientasi, distrust di tengah-tengah masyarakat, disobedience yang akhirnya terjadi disintregasi," tegas Mahfud. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.