Dark/Light Mode

Pegang Sertifikat Sehat

188 ABK Menangis Tersedu-sedu

Minggu, 15 Maret 2020 05:52 WIB
Sejumlah ABK World Dream turun dari Kapal Bantu Rumah Sakit KRI Semarang di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Sabtu (14/3). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Sejumlah ABK World Dream turun dari Kapal Bantu Rumah Sakit KRI Semarang di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Jakarta, Sabtu (14/3). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah menjalani observasi selama 14 hari di Pulau Sebaru Kecil, 188 ABK World Dream kemarin dipulangkan. Mereka dipastikan sehat. Sebagai bukti, Menkes Terawan Agus Putranto memberikan mereka sertifikat sehat.

Ratusan ABK itu dibawa ke pelabuhan Kolinlamil di Tanjung Priok dengan Kapal KRI Semarang-594. Bertolak dari Pulau Sebaru Kecil pukul 8 pagi, kapal dengan logo palang merah dan berbendera merah-putih itu tiba pukul 11.30 WIB. Sejumlah personel dari TNI bersiap menyambut kedatangan WNI dari kapal tersebut.

Lima menit kemudian, awak KRI Semarang-594 membuang sauh. Dari atas kapal, para ABK World Dream sudah melambai-lambaikan tangan. Namun, butuh waktu setengah jam bagi kapal untuk bersandar. Barulah beberapa menit sebelum pukul 12 siang, pintu kapal terbuka. Para prajurit TNI hilir mudik mempersiapkan keluarnya para ABK itu.

Empat menit berikutnya, Pangobwilhan I Laksamana Madya Yudo Margono keluar dari pintu. Para prajurit memberi hormat. Yudo membalas dan menyalami mereka satu per satu. Selang dua menit kemudian, para ABK yang keluar dari kapal. Langkah mereka santai. Tenang. Tak tergesa atau grasak-grusuk.

Ratusan ABK ini kompak mengenakan kaos lengan pendek dan topi rimba warna biru dongker. Beberapa di antara mereka mengenakan masker. Sambil menyeret dan mengangkut tas atau koper, mereka diarahkan Polisi Militer (PM) berjalan ke dalam sebuah ruangan di Kolinlamil.

Baca juga : Para Pewaris Nabi, Bersedia?

Tak lama Menkes, Terawan Agus Putranto, hadir di lokasi dan menghampiri para ABK itu Setelah menaruh tas, para ABK pindah ke tenda-tenda yang disiapkan. Lagu Indonesia Raya berkumandang. Para ABK menyanyi dengan semangat.

Laksda Yudo kemudian memberi sambutan. "Bapak menteri yang terhormat ada 188 WNI eks World Dream terdiri dari 172 pria dan 16 perempuan. Tampak di depan kita wajah-wajah dengan sorot mata yang penuh kegembiraan menandakan mereka dalam keadaan sehat," ujar Yudo kepada Menkes Terawan disambut anggukan kepala dan senyum.

Setelah itu, dilakukan proses serah terima dari Yudo kepada Kementerian Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (PMK) yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi dan Peningkatan Kesehatan Agus Suprapto.

Setelah itu, giliran Menkes yang memberi sambutan. Agus memuji seluruh ABK tersebut sebagai duta imunitas Corona. "Kalian telah berhasil melawan masa-masa sulit mulai bersama di kapal World Dream hingga saat ini. Artinya apa? Kalian tetap sehat. Kalian lah duta-duta imunitas Corona yang sejati," puji Terawan. Tepuk tangan bergemuruh.

Terawan berharap, 188 ABK ini membagikan tips agar tetap sehat menghadapi Corona kepada masyarakat. "Kalau saudara-saudara bisa meningkatkan imunitas ke corona, kami pun bisa. Kalau saudara-saudara bisa menjadi duta imunitas corona, kami pun bisa," tuturnya yang kemudian diulangi sekali lagi.

Baca juga : PKB: Sertifikasi Halal Berikan Kenyamanan bagi Konsumen dan Produsen

Terawan juga berharap para ABK bisa memberikan motivasi dan membangun optimisme kepada masyarakat Indonesia dalam menghadapi wabah Corona. "Hidup duta-duta imunitas Corona. Kalian lah secercah harapan menjadi contoh optimisme nasional. Kami akan belajar seperti kalian agar imunitas tubuh kita naik. Jadi bagikan itu ke semuanya," tutupnya. Acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat sehat untuk 188 ABK.

Dalam sertifikat tersebut menjelaskan 188 WNI ABK World Dream dinyatakan sehat dan terbebas dari virus corona.Mereka diwakili tiga orang; dua lelaki bernama Restu dan Jafar, serta seorang perempuan bernama Vidya. Ketiganya maju dengan gaya paskibra. Menkes kemudian menyerahkan sertifikat yang diletakkan dalam map batik.

Tiap kali menyerahkannya, Menkes melakukan salam komando yang digoyangkannya ke bawah selama tiga kali, sambil mengucapkan kalimat, tapi tak terdengar. Ketiga perwakilan tampak sumringah. Vidya bahkan memamerkan map itu ke para ABK lainnya yang berada di arah belakang. Beberapa ABK tampak menangis tersedu-sedu. Suasana haru menyelimuti. Acara kemudian ditutup dengan doa.

Usai acara, Menkes Terawan menyalami beberapa di antara ABK itu. Seorang ABK asal Bali bernama Hadi mengaku sangat senang bisa kembali ke Tanah Air. Dia menceritakan, proses observasi selama 14 hari berjalan lancar. Dia puas dengan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah. Selama dikarantina, dia diberi berbagai asupan bergizi dan rutin dijadwalkan untuk berolahraga.

"Baik aja sih, semuanya bagus. (Dicek rutin) temperatur suhu badan kita berapa, gitu sih. Gitu aja tiap hari," ujar Hadi. Hadi pun mengaku tak kapok jadi ABK lagi. Asalkan, virus corona sudah bisa diatasi. "Kemungkinannya begitu," tutupnya.

Baca juga : Proses Sertifikasi Tanah Warga Dairi Bisa Bertahun-tahun

Sementara Vidya menyebut, semangat untuk sehat adalah kunci untuk melawan corona. “Yang penting sehat, semangat, kebersihannya dijaga. Karena semangat untuk sehat, itu yang paling penting,” ungkap wanita asal Kediri itu.

Vidya sendiri mengaku tak keberatan menjalani observasi. "Yang penting sehat semua. Kita demen aja. Bahagia maksudnya bisa pulang. Kita seneng karena semuanya sehat," ucapnya. Para ABK ini kemudian langsung menuju bus-bus yang telah disediakan Kemendagri, untuk kemudian dipulangkan lewat jalur darat maupun udara di Bandara Soekarno-Hatta. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.