Dark/Light Mode

Sembuh Dari Corona, Langsung Ikut Sidang Kabinet

Menteri Budi Karya Merasa Dapat Mukjizat

Selasa, 28 April 2020 05:25 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: IG@budikaryas)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. (Foto: IG@budikaryas)

RM.id  Rakyat Merdeka - “Saya sudah kangen banget dengan rekan-rekan media. Kesembuhan saya ini kehendak Allah SWT dan kerja kerasnya RSPAD. Ini mukjizat,” itulah kalimat pembuka yang diucapkan Budi Karya Sumadi, saat zoom meeting perdana dengan media, kemarin. Ada sekitar 122 participant yang bergabung dalam zoom meeting, atau jumpa pers virtual yang digelar pukul 15.30 WIB.

Dari jendela bicara, terlihat muka Budi Karya sumringah cerah. Suaranya agak serak, tetapi dia sangat bersemangat. Setelah sakit, keinginannya punya tubuh yang makin kuat, sehat, dengan cara rajin olah raga dan makan makanan sehat. “Seperti tubuhnya Pak dr.Budi yang gagah,” katanya, memuji dokter yang merawatnya selama sakit.

Dokter Budi yang dimaksud adalah Wakil Kepala RSPAD Gatot Soebroto Brigjen TNI dr. A Budi Sulistya, Sp. THT-KL, MARS. Dokter Budi didampingi sejumlah sejawatnya ikut bergabung dalam jumpers virtual itu dari RSPAD, Jakarta Pusat.

Meskipun Menteri Perhubungan ad interim masih dipegang Luhut Pandjaitan, tapi Budi Karya sudah aktif bekerja. Sebelum jumpa pers dengan awak media, BKS ikut rapat kabinet dengan Presiden Jokowi. Bahkan, beberapa hari sebelumnya, BKS juga sudah hampir tiap hari melakukan rapat-rapat virtual dengan jajaran Kemenhub dan stake holder-nya.

Suasana jumpa pers cukup cair. Dipandu oleh Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati. Diceritakan lebih dulu tentang kondisi BKS saat di rumah sakit. Masuk ke RSPAD selama dua pekan, sejak tanggal 13 Maret.

“Beliau sempat menggunakan alat bantu medis,” kata dr. Budi. Namun, lanjutnya, berkat semangat, support keluarga dan upaya tim dokter, Allah YME memberikan kesembuhan dan pemulihan kepada BKS.

Baca juga : Ratu Elizabeth Tak Mau Ulang Tahunnya Dirayakan Dengan Hormat Senjata

Pulang dari rumah sakit tanggal 31 Maret, BKS menjalani isolasi di rumah. Dan sempat menjalani dua kali tes PCR dengan hasil negatif. “Saat ini dalam proses pemulihan pasca perawatan dan sudah memungkinkan untuk bekerja atau work from home,” kata dr Budi.

Budi Karya menceritakan, yang terkena Covid-19 bukan hanya dirinya dalam satu rombongan. Ada tujuh orang. Tapi, dia tidak tahu dimana tepatnya terpapar virus itu, atau sedang dalam kegiatan apa. Di antara yang terpapar, usia dia paling senior, 63 tahun.

“Mungkin ada kegiatan fisik yang berlebihan, sehingga saya bisa terkena virus,” kata BKS. Awalnya, dia merasa demam dan cek lab menunjukkan, dia kena thyphus. Tapi, berikutnya dites PCR, hasilnya positif.

Saat ini, dalam proses pemulihan, kesehatan BKS terus dimonitor. Ada 2 atau 3 dokter yang setiap hari datang ke rumahnya. “Di rumah saya dirawat istri dan anak. Tetapi, ada 2-3 dokter yang setiap hari datang memeriksa. Saya rasa-rasanya diperlakukan sangat istimewa,” kata BKS.

Merasa spesial, karena personal approach dari RSPAD sangat bagus, dokter-dokternya baik hati dan berdedikasi. Harusnya, kata BKS, kualifikasi rumah sakit seperti itu jadi contoh bagi rumah sakit lain.

Dari hatinya terdalam, BKS mengucapkan terima kasih berulang kali kepada RSPAD. “Jujur,saya tidak pernah diperlukan seperti ini. Kalau tidak di RSPAD, belum tentu saya bisa ketemu lagi dengan semua. RSPAD sangat kompeten dan disiplin,” tambah BKS.

Baca juga : Railink Stop Sementara KA Bandara Soetta Dan Kualanamu

Sekarang, aku BKS, dia masih minum obat dan makan banyak. BKS juga janji rajin olahraga dan kontrol kesehatan di RSPAD.

Yang membuat BKS terharu, dukungan Presiden juga sangat besar padanya. Hanya 15 menit, setelah dinyatakan positif Corona, Presiden menelepon keluarganya. “Bagi saya itu perhatian yang amat besar,” katanya.

Setelah sembuh pun, lanjut BKS, Presiden menelepon dan mengucapkan selamat. “Saya diminta Presiden jaga kesehatan dan katanya, makan yang banyak ya,” ujar BKS.

Presiden, menurutnya, telah berjuang, segala cara dilakukan untuk melawan Covid-19. Yang dilakukan Presiden sangat tulus. Pemerintah ada untuk rakyatnya. “Tiap hari yang beliau pikirkan kepentingan masyarakat,” kata BKS.

Anak Buah Gelar Pengajian

Dia juga mengucapkan terima kasih untuk istri, anaknya dan kawan-kawan di kabinet yang selalu mendukung dan mendoakannya.

Baca juga : Selama Corona, PGN Terapkan Catat Meter Mandiri Dan Pembayaran Online

Khusus mengenai Luhut Pandjaitan, BKS menyebutnya sebagai Penyelamat. “Pak Luhut penyelamat saya. Sejawat yang luar biasa. Dan apalagi, Presiden menunjuknya sebagai Menteri ad interim di Kemenhub,” papar BKS.

BKS juga mengisahkan, ada yang peristiwa membuatnya menangis. Saat sejumlah kawan media mengiriminya lagu “Jangan Menyerah” yang dinyanyikan oleh sekitar 40-an orang. “Aku nangis. Biarlah saya menangis. Terharu. Juga kawan-kawan di kantor Kemenhub yang luar biasa. Membuat pengajian mendoakan saya,” kisahnya.

Tentang upaya pengobatan Covid-19, BKS menyatakan bersedia, jika plasma darahnya dibutuhkan. “Anytime. Plasma darah itu sudah dimandatkan dan saya bersedia. Kapan pun, semoga berguna untuk masyarakat,” tegasnya.

Di penghujung jumpa pers virtual, BKS mengaku sudah tak sabar untuk segera ketemu teman-teman pers, kongkow bareng dan ngobrol lagi. “Nanti ya, setelah tanggal 5 Mei, kita bisa ketemu,” katanya.

Melambaikan tangannya, jumpa pers virtual pun ditutup pukul 16.00 WIB. Zoom meeting yang membawa kabar gembira dari Budi Karya Sumadi. Bahwa virus Corona, bisa ditaklukkan. [NAN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.