Dark/Light Mode

YLKI dan Greenpeace Sesalkan Peluncuran Produk Air Minum Dalam Kemasan Galon Sekali Pakai

Minggu, 10 Mei 2020 11:15 WIB
Ilustrasi demo menolak sampah plastik (Foto: Indra Hardi Saputra)
Ilustrasi demo menolak sampah plastik (Foto: Indra Hardi Saputra)

 Sebelumnya 
Menurut Sularsi, masyarakat tidak bisa diwajibkan sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk mengolah sampah plastik yang ditimbulkan oleh bahan kemasan pangan yang diproduksi industri pangan.

Dalam hal ini, pihak industri harus bertanggung jawab untuk menarik kembali kemasan plastik sekali pakai yang diproduksinya.

Baca juga : Kadin Luncurkan Program Ayo Saling Peduli

Selain itu, industri tersebut juga harus memberikan edukasi ke masyarakat bagaimana memperlakukan kemasan plastik sekali pakai, sehingga tidak mencemari lingkungan.

“Yang perlu diawasi adalah bagian hulunya. Masalah sampah plastik ini tidak akan pernah selesai, kalau hulunya tidak diawasi. Jangan sampai, kehadiran air kemasan galon sekali pakai ini malah menimbulkan masalah baru bagi lingkungan. Jadi, perlu ada kebijakan yang diambil untuk itu,” tegas Sularsi.

Baca juga : Baznas Salurkan Bantuan Kepada Muslim Dan Non Muslim

Sularsi menambahkan, negara seharusnya punya kebijakan bagaimana untuk mengurangi sampah plastik ini.

"Jadi tanggung jawab mendaur ulang itu bukan di konsumen. Semua perusahaan pangan, khususnya AMDK, punya tanggung jawab untuk menarik kembali kemasannya,” tuturnya.

Baca juga : Prudential Luncurin Produk Proteksi Kecelakaan Dan Covid-19

Industri pangan, khususnya yang berbahan plastik sekali pakai, harus memiliki cara pemusnahan bahan-bahan plastik sekali pakai. Serta bertanggung jawab untuk mendaur ulang kemasan yang diproduksinya. 

"Konsumen kan membeli isinya, bukan kemasan. Lalu kemasannya itu untuk apa? Makanya, industri pangan harus punya tanggung jawab untuk mendaur ulang kemasan tersebut,” ucap Sularsi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.