Dark/Light Mode

Jika Tak Dikelola Dengan Benar

Ruang Siber Jadi Peluang, Juga Ancaman Bagi Pancasila

Senin, 1 Juni 2020 18:04 WIB
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha
Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha

 Sebelumnya 
Ditambahkan Pratama sentralisasi ekonomi secara global jelas melemahkan negara. Pajak yang berkurang dan eksploitasi data tanpa regulasi ketat membuat Indonesia perlahan berkurang daya tawarnya di depan para korporasi asing dan negara asing.

Pada akhirnya sulit untuk menjaga Pancasila sebagai landasan hidup bagi masyarakat, karena kesejahteraan yang semakin sulit diwujudkan di tengah masyarakat.

Baca juga : Bamsoet: Gotong Royong Saripati Nilai-nilai Pancasila

“Penerimaan negara berkurang, masyarakat kita digempur dengan informasi yang diolah sedemikian rupa melemahkan persatuan dan ketergantungan teknologi, ketiganya membuat kita sebagai bangsa semakin jauh dari Pancasila,” terangnya.

Karena itu, Pratama menghimbau seluruh elemen bangsa terutama para pengambil kebijakan untuk serius melihat apa potensi dan ancaman ruang siber.

Baca juga : Syarief Hasan Bicara Peluang Masuknya Ideologi Anti Pancasila

"Karena semakin hari, kita semakin menjadi pasar saja bagi asing. Ruang siber memberikan peluang kita berkreasi dan menjadi produsen, bila tidak melakukan itu kita hanya akan menjadi konsumen yang kehilangan daya tawar di depan negara lain," katanya.

“Coba kita lihat program internet murah Elon Musk, Starlink. Direncakan 2021 akan launching secara global. Harga dan kecepatannya ratusan kali lebih murah serta lebih cepat dari internet saat ini di tanah air. Bila tidak disiapkan, jelas akan menjadi pukulan telak bagi industri telekomunikasi tanah air,” tambah Pratama.

Baca juga : Riko Simanjuntak Puas Jadi Pengumpan Striker Persija

Karena itu menurut Pratama, negara harus mendorong produksi teknologi dalam negeri yang selaras dengan kebutuhan masyarakat dengan menyesuaikan budaya, sosial, politik dan ekonomi Indonesia. Perlindungan data harus ditingkatkan dan paling penting keberpihakan negara pada produk lokal harus benar-benar ada.

"Ruang siber yang bertambah luas, namun hanya menggunakan platform luar terus menerus jelas akan menggerus nilai-nilai Pancasila di masyarakat," tutup Pratama. [FAZ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.