Dark/Light Mode

Burhanuddin: Covid-19 Ubah Peta 2024

Anies, Ganjar dan Emil Dapat Durian Runtuh

Jumat, 5 Juni 2020 06:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri), Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (tengah) dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Lalu bagaimana dengan parpol? Menurut Burhan, tidak ada satupun parpol yang tampil, dan mendapat keuntungan di tengah pandemi ini. Sebaliknya, elektabilitas PDIP justru merosot. “Tapi tidak serta merta mereka (pemilih) migrasi dari PDIP lari ke partai lain. yang bertambah adalah indecided voter. Itu naik tajam,” ungkapnya.

Tidak hanya di Indonesia, kata Burhan, corona juga mengubah peta politik Korea Selatan dan Amerika Serikat. Penguasa Negeri Gingseng berhasil memenangkan pemilu di tengah pandemi corona berkat keberhasilannya menangangi virus tersebut. Sementara elektabilitas Donald Trump hancur karena gagal tangani corona.

Baca juga : Bertahan dari Covid-19 dengan Mengubah Pola Hidup

Hal senada dikatakan Founder & CEO Poltracking Indonesia, Hanta Yuda AR. Menurutnya, corona semakin memberikan ruang yang lebih kuat kepada kepala daerah. Berdasarkan surveinya sebelum pandemi, posisi kepala daerah di Pulau Jawa sudah strategis untuk maju pilpres.

Ada tiga faktor yang menjadikan Gubernur DKI Jakarta, Gunernur Jawa Barat, Gubernur Jawa Tengah, dan Gubernur Jawa Timur sebagai jabatan strategis untuk pilpres. Pertama, daerah kekuasaan mereka padat penduduk. Sehingga wilayahnya bisa dijadikan lumbung suara. Bahkan, jika wilayah ini digabungkan, suaranya sudah lebih dari setengah populasi di Indonesia.

Baca juga : Perangi Covid-19, BNI Syariah Salurkan APD Ke RSKD Duren Sawit

Kedua, tren gubernur untuk menjadi presiden sangat kuat. Ini juga yang dilakukan Jokowi. Karena itu, Hanta menilai, tren ini menjadi potensi strategis bagi ketiga gubernur itu. Ketiga, tingkat penyebaran corona paling banyak di daerah tersebut. Sehingga perhatian publik makin tinggi terhadap kepala daerahnya dalam menangani corona.

Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera mengamini analisis Burhan. Menurutnya, pandemi bisa mengubah land-scape politik. Namun, hal itu masih harus dibuktikan dalam Pilkada 2020 yang digelar bulan Desember.

Baca juga : Di Tengah Covid-19, Pemuda Indonesia dan Ethiopia Bicara Pendidikan

Politisi Senior PDIP, Hendrawan Supratikno pun berpendapat demikian. Karena ketiga orang tersebut terus mendapat perhatian dan panggung sepanjang pandemi ini. Di sisi lain, kepala daerah juga harus menunjukkan kualitas kepemimpinan dan manajemen yang baik.

Kader Gerindra Andre Rosiade justru tidak mengambil pusing hasil survei ini. Dia menilai, sekarang bukan waktu yang tepat membicarakan pilpres. Apalagi, penambahan kasus corona masih terjadi. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.