Dark/Light Mode

Ngopi Pagi

Wamen Desa Nanya, Boleh Pakai Peci..?

Jumat, 19 Juni 2020 05:01 WIB
Wakil Menteri Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi saat live di acara Ngopi Pagi yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Kamis (18/6) pagi. (Foto: Youtube Rakyat Merdeka)
Wakil Menteri Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi saat live di acara Ngopi Pagi yang diselenggarakan Rakyat Merdeka secara virtual, Kamis (18/6) pagi. (Foto: Youtube Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - "Pakai peci deh, pakai peci!" Wakil Menteri Desa dan PDTT Budi Arie Setiadi nyeletuk saat hendak ikut acara 'Ngopi Pagi' dengan redaksi Rakyat Merdeka yang dilakukan secara virtual dan disiarkan langsung di Facebook Rakyat Merdeka, kemarin pagi.

"Boleh pakai peci, boleh...," jawab Direktur Rakyat Merdeka Kiki Iswara, yang menjadi host acara itu, sebelum membuka diskusi. Pemimpin Umum Rakyat Merdeka Ratna Susilowati dan wartawan senior Rakyat Merdeka Budi Rahman Hakim tersenyum kecil mendengar celetukan Budi Arie tadi. Suasana pun terasa sangat hangat.

'Ngopi Pagi' adalah program bincang-bincang virtual yang mengulas headline dan berita-berita halaman utama Rakyat Merdeka. Saat acara dibuka, Budi Arie terlihat membetulkan posisi peci hitam di kepalanya, hingga terlihat rapi dan bersahaja dengan kemeja putih.

Baca juga : DPR Disuruh Tobat, Ace Terpingkal-pingkal

Sesekali, badan Ketua Umum relawan Pro Jokowi itu berguncang. Video dan suaranya kadang terputus-putus. Sebab, ia ikut acara “Ngopi Pagi” di mobil, dalam perjalanan menuju Desa Cisangkong, Subang, Jawa Barat. Di sana, ia akan meresmikan desa digital.

Hari itu, Ngopi Pagi mengulas headline yang berjudul: “Kurang Tidur untuk Pulihkan Ekonomi, Airlangga: Libur Gak Libur, Tetap Gaspol”. "Beliau menyatakan, porsi terbesar dari stimulus ekonomi diberikan kepada rakyat kecil, termasuk orang-orang yang ada di desa," ujar Kiki Iswara, mengulas pernyataan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam headline yang dimuat Rakyat Merdeka.

Budi Arie mengangguk. Dia kemudian menyampaikan bahwa warga desa termasuk yang paling sedikit terpapar virus corona. Hanya sekitar 2 persen dari sekitar 40 ribu lebih yang sudah terjangkit virus tersebut. Karena itu, ia meyakini desa akan menjadi wilayah akan cepat bangkit untuk menggairahkan kembali perekonomian. 

Baca juga : Panglima TNI Harus Orang `Sekolahan`

Budi Arie menyadari, memang juga ada tantangan untuk melakukan itu. Karena semakin banyak orang kota yang akhirnya pulang kampung, karena alasan PHK. Jika merujuk Bank Dunia, tingkat kemiskinan di Indonesia meningkat 3,5 persen atau sekitar 9,5 juta jiwa orang miskin baru muncul akibat Covid-19

Ia mengasumsikan, lebih dari setengahnya akan berada di desa. "Jadi, angka 5 juta orang miskin baru di desa itu juga persoalan yang harus segera kita atasi dan kita tangani," ucapnya.

Percepatan pemulihan ekonomi di desa akan berbasis pertanian. Khususnya tanaman pangan. Sebab, dari 74.953 desa di Indonesia, 86 persennya adalah berbasis pertanian. Sehingga ketergantungan terhadap impor terhadap bahan pangan khususnya beras bisa diminimalisir. "Saya sangat setuju sekali dengan pendapat Pak Menko bahwa desa ini akan menjadi wilayah yang paling cepat bangkit dalam perekonomian pasca Covid-19," lanjutnya.

Baca juga : Ini Dia 15 Kabupaten Dan Kota Di Jabar, Boleh Terapkan AKB Mulai 1 Juni

Untuk membuka potensi penghidupan yang lebih baik di desa, digitalisasi ekonomi sangat diperlukan. Agar produk-produk di desa bisa dipasarkan ke kota lewat teknologi digital. Sehingga desa bisa lebih produktif dan kompetitif. "Contohnya, ya ini saya mau pergi ke Subang, untuk meresmikan desa digital," terangnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.