Dark/Light Mode

Penyebaran Covid-19 Masih Mengkhawatirkan

Masyarakat Yang Kurang Fit Sebaiknya Tak Pergi Ke Pasar

Minggu, 28 Juni 2020 06:55 WIB
Situasi pasar Tradisional Kebayoran Lama Jakarta Selatan, beberapa hari lalu. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)
Situasi pasar Tradisional Kebayoran Lama Jakarta Selatan, beberapa hari lalu. (Foto: Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasar menjadi salah satu tempat yang rawan terjadinya penyebaran Covid-19. Untuk mencegahnya, masyarakat disarankan lebih singkat menghabiskan waktu belanja di pasar.

Anggota Junior Doctor Network (JDN) dr Sarah Shyma mengatakan, pedagang dan konsumen harus melaksanakan protokol kesehatan. Konsumen sebaiknya bisa lebih efisien belanja di pasar.

“Itu bisa dilakukan antara lain dengan mencatat barang belanjaan terlebih dahulu, sehingga saat belanja bisa lebih singkat menghabiskan waktu di pasar,” ungkap Sarah dalam diskusi gugus tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di graha BNPB, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Ikatan Istri Partai Golkar Sumbang Wastafel Portabel Ke Rumah Ibadah

Selain itu, Sarah menyarankan masyarakat yang sedang tidak fit agar menunda ke pasar. Sebab, rawan terpapar. Kemudian, masyarakat sebaiknya membawa tas belanja sendiri yang bisa dicuci untuk memberikan rasa aman. Sekaligus bisa memastikan sendiri jaminan kebersihannya.

Sementara, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) Abdullah Mansuri mendukung gagasan agar konsumen menggunakan kantong belanja sendiri, terutama yang dapat dicuci untuk berbelanja di pasar.

“Itu penting untuk memberikan rasa aman, penggunaan kantong belanja juga mendukung gerakan untuk mengurangi kantong plastik sekali pakai,” ungkapnya.

Baca juga : Senam Krida, Menpora Ingatkan Masyarakat Selalu Berolahraga

Mansuri memastikan pihaknya terus mendorong agar protokol kesehatan dilaksanakan di pasar tradisional untuk mencegah penularan Covid-19. Sebab, pihaknya menyadari pasar tradisional menjadi tempat berpotensi terjadinya penularan karena di sana tempat berkumpulnya orang.

Dia mengungkapkan, berdasarkan data IKAPPI, sekitar 768 kasus positif ditemukan di 112 pasar. Menurutnya, dengan jumlah pasar tradisional sebanyak 14.350 pasar, jumlah pasar yang memiliki kasus positif terbilang sedikit.

Walau begitu, pihaknya komitmen terus menjaga pasar tetap aman dari Covid-19. Salah satu caranya mendorong digalakkan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional seperti pemakaian masker, pengadaan tempat mencuci tangan, pemeriksaan suhu, penjagaan jarak dan pemakaian sekat plastik untuk menghindari kontak dekat pedagang dan pembeli.

Baca juga : Penambahan Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Surabaya Baiknya Terapkan PSBB Lagi

“Kami terus dorong melalui spanduk dan disampaikan secara terus menerus di pasar agar menggunakan masker. Kadang-kadang masyarakat kita atau pedagang, saya harus akui mengubah kebiasaan lama itu tidak mudah, tetapi harus terus kita sampaikan menggunakan masker itu sangat penting,” katanya.

Mansuri mendorong pemerintah daerah agar ikut mencegah penyebaran Covid-19 di pasar seperti melakukan pemeriksaan suhu untuk pengunjung yang masuk ke area pasar. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.