Dark/Light Mode

Direshuffle atau Tidak

Nasib Terawan Tergantung Jatim

Rabu, 15 Juli 2020 05:32 WIB
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Istimewa)
Menkes Terawan Agus Putranto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Di tengah panasnya isu reshuffle kabinet, Menkes Terawan Agus Putranto mendapat tugas dari Presiden Jokowi untuk ngantor di Surabaya tiap akhir pekan. Presiden ingin, Terawan segera menekan penyebaran corona di Jawa Timur (Jatim) yang masih menggila. Berhasil tidaknya Terawan menjinakkan corona di Jatim, diprediksi akan menjadi penentu nasibnya di kabinet.

Akhir-akhir ini, Jatim selalu menjadi penyumbang terbanyak kasus baru corona. Termasuk kemarin. Berdasarkan catatan Gugus Tugas, seharian kemarin, di Jatim ada tambahan 353 kasus baru, terbanyak dibanding provinsi lain. Secara keseluruhan, kasus positif virus corona di Jatim mencapai 17.230 orang. Jatim juga mencatat angka kematian tertinggi, sebanyak 1.247 orang atau 33,53 persen dari total keseluruhan nasional.

Tingginya angka itu membuat Presiden memerintahkan Terawan memimpin langsung penanganan Covid-19 di Jatim. Terawan berkantor di Surabaya setiap akhir pekan, Sabtu dan Minggu. Sekda Jatim Heru Tjahjono mengatakan, Terawan berkantor di Gedung Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan, di Jalan Indrapura, Surabaya. 

Gedung itu telah disulap menjadi Rumah Sakit Lapangan Indrapura Surabaya. RS itu khusus menangani pasien Covid-19. "Di sana banyak ruang yang representatif untuk kantor Pak Menkes," ujar Heru di Gedung Negara Grahadi, kemarin.

Baca juga : Prabowo-Airlangga Balik Badan, Kemudian Tertawa

Pada Minggu kemarin, Terawan sudah ke Surabaya dan melakukan sejumlah kegiatan. Di antaranya berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim di Kantor Dinas Kesehatan.

Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah akan membangun rumah sakit darurat lagi di Jatim. RS darurat ini akan menjadi tempat isolasi pasien terpapar virus corona. "Ada rencana begitu. Itu sebentar lagi di Jatim akan ada tempat isolasi. Saat ini sedang disiapkan pemerintah," ujarnya, kemarin. 

Wiku menyatakan, pembuatan RS darurat ini sebagai salah satu langkah pemerintah menangani lonjakan pasien positif terinfeksi Covid-19 di Jatim. Ahli dalam bidang kebijakan kesehatan dan penanggulangan penyakit infeksi itu menyebut, secara umum salah satu faktor penyebab kematian karena penanganan pasien yang belum optimal di rumah sakit. "Kenapa ada kasus kematian itu bisa jadi disebabkan karena penanganan medis yang belum maksimal," ujarnya.

Sejumlah pengamat memperkirakan, nasib Terawan bisa jadi tergantung kondisi Jatim. Guru Besar Politik UI Prof Budyatna menyatakan, jika angka corona di provinsi pimpinan Gubernur Khofifah itu turun, Terawan tak akan turun dari jabatan Menkes. Alias, tak direshuffle. "Tapi sebaliknya, jika angkanya terus naik, Terawan akan masuk kotak reshuffle," ujarnya kepada RM, semalam. 

Baca juga : Reshuffle Cuma Gosip, Ahok Jadi Bahan Tebak-tebakan

Menurutnya, Presiden sudah mengisyaratkan, akan mengganti para menteri yang tidak mampu bekerja efektif dalam penanganan Covid-19. Terawan diuji dengan menghadapi Jatim sebagai episentrum corona yang menggeser Jakarta. 

"Presiden sudah menyatakan, saat ini yang dibutuhkannya adalah menteri-menteri yang mampu bekerja cepat, efektif. Apalagi sebelumnya Menkes juga sudah disindir karena serapan anggarannya sangat rendah. Ini ujian sesungguhnya yang harus dihadapi Terawan," tandasnya. 

Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio memprediksi lain. Dia menyatakan, penanganan corona di Jatim tak lantas jadi penentu nasib Terawan. Peluang Terawan disebutnya masih fifty-fifty

"Reshuffle itu penilaiannya lebih komprehensif. Jadi, Pak Jokowi mengevaluasi, menilai dari berbagai faktor. Kalau cuma dari Covid kan, negara mana yang nggak gagap? Semua gagap," tutur Hendri. 

Baca juga : Gerindra Pede Prabowo Tidak Akan Ditendang

Namun, dia juga menyesalkan sikap Terawan yang terkesan santai di awal-awal bawah corona datang. "Memang Terawan awal-awal seperti meremehkan Covid sih," imbuhnya. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.