Dark/Light Mode

Baiknya Lakukan Tes Massal PCR

Corona RI Nyalip Corona China

Minggu, 19 Juli 2020 07:33 WIB
Petugas Dinkes Kota Tangerang melakukan swab test/tes PCR kepada para ASN di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, 14 Juli 2020. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)
Petugas Dinkes Kota Tangerang melakukan swab test/tes PCR kepada para ASN di Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten, 14 Juli 2020. (Foto: Randy Tri Kurniawan/RM)

 Sebelumnya 
Saleh mengamini, angka ini masih terlalu kecil untuk sebuah kesehatan. Saking geramnya, dia mengatakan, seharusnya tes deteksi corona gratis untuk masyarakat. Karena banyak aturan yang mewajibkan rapid test atau PCR dalam berbagai kegiatan. Salah satu contohnya saat bepergian menggunakan pesawat. 

“Dari segi anggaran mestinya mampu. Kan anggarannya besar. Ini bukan yang Rp 677,2 triliun, tapi Rp 905 triliun. Masa untuk penanganan kesehatan cuma Rp 75 triliun. Kan kecil banget. Sisanya mau ke mana? Bikin infrastruktur, ya gak boleh dong. Masa pemerintah begitu. Yang diupayakan jaga keselamatan rakyatnya dulu,” pinta Saleh. 

Baca juga : Menag: Saya Orangnya Slow, Sabar

Saat dikonfirmasi, Juru Bicara Pemerintah Indonesia untuk penanganan corona, Achmad Yurianto hemat bicara. “Jika bicara anggaran, saya tidak menguasai,” jawabnya, simpel. 

Pria yang akrab disapa Yuri itu juga tidak sepakat dengan tes massal yang dilakukan beberapa negara seperti China dan Korea Selatan. “Jika bicara arahan kebijakan, tes itu massif, bukan massal,” tegasnya. 

Baca juga : Menkominfo Kena Getahnya

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia, Pandu Riono menilai, upaya masyarakat mendeteksi corona secara mandiri tidak efektif. Karena bisa saja hari ini negatif, namun positif beberapa hari kemudian. Sehingga, pemanfaatan PCR harus diatur pemerintah. 

“Buat apa masyarakat ngetes (sendiri) itu yang membuat harga PCR mahal. Karena semua orang mau tes, tapi sebenarnya gak ada gunanya. Kecuali dia yang kontak sama yang positif,” terang Pandu. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.