Dark/Light Mode

Data 230 Ribu Tes Corona Bocor

Menkominfo Kena Getahnya

Minggu, 21 Juni 2020 05:13 WIB
Menkominfo Johnny G Plate (Foto: Antara)
Menkominfo Johnny G Plate (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah data KPU dan Tokopedia bocor, kini giliran data 230 ribu tes corona yang dibobol hacker. Warganet pun langsung menyalahkan Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, dengan menuding tak bisa melindungi data rakyat. Johnny kena getahnya. 

Data tersebut dicuri hacker dan dijual melalui forum dark web RapidForums. Apesnya, data yang bocor terbilang lengkap. Di dalamnya berisi nama lengkap, tanggal lahir, alamat, kewarganegaraan, nomor telepon, nomor identitas kependudukan (NIK), sampai hasil tes corona.

Hebatnya lagi, si hacker memiliki hasil tes corona beserta data pendukung lainnya. Seperti gejala pasien, tanggal mulai sakit, dan tanggal pemeriksaan. Hacker mengaku memiliki 230 ribu data warga terkait corona yang ada di Indonesia. Pemerintah sendiri sudah melakukan tes PCR sebanyak 366.581 orang. 

Baca juga : Berdamai Dengan Corona Tolong Kasih Tahu Caranya

Pembobolan akun ini diungkap Database Shopping, awal pekan ini. Penjualannya, baru dilakukan Kamis (18/6). Si penjual sendiri tebilang baru gabung di Rapid Forums. Sejak ikut forum bulan lalu, penilaiannya baru 30, sebanyak 60 kali post, dan 20 thread

Johnny langsung meluruskan kabar tersebut. Menurut dia, data base corona dan hasil interoperabilitas maupun cleansing yang ada di data center Kominfo aman. “Kami akan menelusuri berita tersebut dan koordinasi dengan BSSN yang membawahi keamanan dan recleansing data Covid-19,” kata politisi Nasdem ini. 

Johnny juga akan segera koordinasi dan evaluasi data center kementerian/ lembaga lainnya yang terkait. “Semoga di data center lainnya juga aman,” ujarnya. 

Baca juga : Cetak Uang di Tengah Corona, Berkah Apa Musibah

Pengamat keamanan siber dari CISSRec, Pratama Persadha menilai, data menjadi hal yang paling diburu oleh para peretas belakangan ini. Tidak melulu data kartu kredit. Kata dia, penjualan data tes corona cukup berbahaya. Masalahnya, data yang dicuri dan dijual terbilang cukup lengkap. “Memang cukup bahaya kalau tersebar, melanggar privasi pasien karena lengkap informasinya,” cetusnya kepada Rakyat Merdeka, tadi malam. 

Dia meminta pemerintah melakukan audit digital forensic untuk mengetahui letak kebocorannya. Disusul melakukan upaya lanjutan. Dengan harapan, ke depannya semua instansi negara harus sadar, minimal melakukan pengecekan berkala. Sehingga tahu letak kelemahan sistem informasi masing-masing. 

Pratama yakin, pelaku bisa ditangkap. Apalagi penjual datanya muncul di forum internet. Meski mereka juga sudah pasti mengerti bagaimana cara agar tidak meninggalkan jejak digital. “Namun secara teknis negara punya kemampuan untuk mencari dan mengidentifikasi pelaku,” tukasnya. 

Baca juga : Bantu UMKM Terdampak Corona, Pemerintah Siap Gelontorkan Pembiayaan Baru

Mendengar kebocoran ini, warganet geram. Mereka pun mempertanyakan kinerja Kominfo. “Ini menjadi bukti kalau negara kurang mampu menjaga keamanan data pribadi rakyatnya. Kebocoran data Bukalapak, Tokopedia, KPU, Polisi, sekarang pasien Covid? The hell are you doing @kemkominfo?” cecar @Ga_Lang23. 

Begitu juga @putraryafirm. “@kemkominfo mau nanya aja. Sebenarnya langkah konkret apa yang mau dilakukan Kominfo untuk ngeprotect data ke depannya? Udah terlalu banyak yang bocor, baik via aplikasi maupun halaman resmi,” tanyanya. “Kalo bukan masalah bokep, @kemkominfo pura-pura nggak lihat,” timpal @rahmanap. 

Akun @nezliiiii mempertanyakan ihwal kejadiannya. “Kenapa sih, apa-apa bocor. Emang nggak pake No Drop?” selorohnya. “Karena cuma disimpan di kardus yang nggak digembok,” sindir @ahaetami14. Akun @nescafuck kesal. “Kominfo kerjaannya apa sih heran?” sesalnya. “Semoga yang diurusin nggak cuma bokppp, netflik, netflik,” pinta @ anaftwa. “Ngurus Netflix mulus sih. Yang lainnya nggak keurus,” pungkas @opakerupuk. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.