Dark/Light Mode

Deklarasi KAMI 18 Agustus

Din Tak Ingin Dicurigai

Minggu, 16 Agustus 2020 06:52 WIB
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (baju tengah) mengepalkan tangan bersama para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) usai konferensi pers, di Jakarta, kemarin. (Foto: Dwi Pambudo/RM)
Mantan Ketum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin (baju tengah) mengepalkan tangan bersama para tokoh Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) usai konferensi pers, di Jakarta, kemarin. (Foto: Dwi Pambudo/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Din Syamsuddin cs akan menggelar deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI). Sekitar 150 tokoh diklaim sudah bergabung dengan KAMI. Meskipun gerakan ini isinya mengkritik pemerintah, Din tak ingin dicurigai. 

Rencana deklarasi KAMI disampaikan Din dalam jumpa pers “Penjelasan Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI)” di kawasan TB Simatupang, Jakarta, kemarin. Din bilang, deklarasi itu akan dilaksanakan Selasa (18/8) mendatang di Tugu Proklamasi, jam 10 pagi. 

Baca juga : Asyik, Mulai 17 Agustus UMKM Bisa Bikin NPWP Di Bank Himbara

Deklarasi KAMI dilaksanakan bersamaan dengan perayaan kemerdekaan Indonesia ke-75. Dalam deklarasi itu, KAMI akan membacakan Maklumat Menyelamatkan Indonesia. “Maklumat disusun oleh komite kerja, dan telah dibawa ke musyawarah dan disepakati,” ujar Din. 

Dia tidak merinci secara lengkap isi maklumat tersebut. Namun secara umum, maklumat itu akan memuat butir-butir keprihatinan KAMI terhadap kehidupan kebangsaan Indonesia belakangan, khususnya dalam bidang ekonomi, politik, hukum, dan HAM. Din mengatakan, setidaknya ada 8 tuntutan dalam maklumat tersebut. 

Baca juga : Ingat, Mulai 3 Agustus Ganjil Genap Berlaku Lagi!

Tuntutan dilayangkan kepada penyelenggara negara, kepada pemerintah, dan spesifik kepada presiden sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Nantinya, maklumat itu akan diserahkan kepada Presiden, MPR, DPR, dan DPD. “Inilah kira-kira gambaran dari maklumat menyelamatkan Indonesia yang akan kami sampaikan pada Selasa 18 Agustus 2020,” ungkap Ketua Dewan Pertimbangan MUI ini. 

Eks Ketua Umum PP Muhammadiyah ini meminta maklumat itu tak ditanggapi sinis. Menurutnya, KAMI dibentuk karena adanya pandangan soal kehidupan dan kenegaraan Indonesia. “KAMI dapat membuktikan telah terjadi penyimpangan dan penyelewengan terhadap nilai-nilai itu. Semua bersepakat,” selorohnya. 

Baca juga : KPK Dalami Kasus Perdata PT MIT Yang Diurus Nurhadi

Selain itu, KAMI dibentuk karena partai politik dan DPR dianggap tak menyuarakan suara rakyat. Din mendefinisikan KAMI sebagai gerakan moral masyarakat Indonesia dari berbagai elemen dan komponen bangsa. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.