Dark/Light Mode

Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Di Bandung Kekurangan Ruang Isolasi

Rabu, 9 September 2020 19:45 WIB
Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Ibu Anak (RSKIA) Kota Bandung, dr. Taat Tagore D. Rangkuti, (tengah) Saat Berkegiatan di Mako Diskar PB Kota Bandung
Direktur Utama Rumah Sakit Khusus Ibu Anak (RSKIA) Kota Bandung, dr. Taat Tagore D. Rangkuti, (tengah) Saat Berkegiatan di Mako Diskar PB Kota Bandung

 Sebelumnya 
dr. Taat mengatakan, penuhnya ruang isolasi di RSKIA Kota Bandung, karena pasien OTG lebih memilih melakukan isolasi mandiri di rumah sakit dibandingkan di rumahnya.

Hal itu karena lebih memertimbangkan dampak penularan pada anak balita maupun orangtua atau lansia yang menjadi kelompok paling rentan terpapar Covid-19.

Baca juga : Relawan Siaga dan Relawan Indonesia Bersatu Lawan Covid-19 Bantu Korban Kebakaran di Jatinegara

"Pertimbangannya bila isolasi mandiri di rumah, kuantitas bertemu dengan anggota keluarga akan lebih sering, sehingga potensi penularan pun lebih tinggi," tukasnya.

Sebelumnya, dr. Taat menjelaskan, ruang isolasi RSKIA Kota Bandung hanya diperuntukan menampung para tenaga kesahatan yang terkonfirmasi OTG, karena bila mereka kembali pulang ke rumah dan bertemu keluarga beresiko penularan mudah terjadi.

Baca juga : Dikomplain Keluarga, Makan Sambil Gali...

"Belakangan diminta untuk menampung para ASN Kota Bandung dan masyarakat. Kami pun segera menggelar rapat dengan manajemen, guna membahas kemungkinan bertambahnya ketersediaan tempat tidur di ruang isolasi untuk dapat melayani kebutuhan masyarakat," pungkasnya. [DR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.