Dark/Light Mode

Dilantik Presiden Jokowi

20 Dubes Kompak Pake Masker Dan Face Shield

Selasa, 15 September 2020 07:12 WIB
Presiden Joko Widodo resmi melantik 20 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) yang akan bertugas di sejumlah negara sahabat, Senin (14/9).  (Foto:istimewa)
Presiden Joko Widodo resmi melantik 20 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) yang akan bertugas di sejumlah negara sahabat, Senin (14/9). (Foto:istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Joko Widodo resmi melantik 20 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP) yang akan bertugas di sejumlah negara sahabat. 

Pelantikan di tengah pandemi ini mengikuti protokol kesehatan.

Ketika Jokowi memasuki ruangan pelantikan, salaman jarak jauh dilakukan. Jarak para Dubes satu sama lain minimal satu meter. 

Mereka juga kompak pakai masker dengan model dan warna senada. Merah-merah meriah. Peserta pelantikan juga sudah dites Covid-19 sebelum dilantik. 

Pelantikan ini didasari Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 91/P Tahun 2020, Keppres Nomor 92/P Tahun 2020. Dan Keppres Nomor 93/P Tahun 2020 tentang Pengangkatan Duta Besar LBBP RI. 

Salah satu pos cukup penting yang juga turut dilantik kemarin yakni, Dubes Indonesia untuk Amerika Serikat (AS) Muhammad Lutfi. 

Sebelumnya, Dubes Indonesia di AS dijabat Mahendra Siregar yang kini menjabat sebagai Wakil Menteri Luar Negeri. 

Baca juga : Juara US Open, Thiem Dobrak Tiga Master Grand Slam

Tugas berat menanti Menteri Perdagangan (Mendag) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu. Terkait tugas barunya, Lutfi menyatakan akan mendorong perpanjangan fasilitas kemudahan ekspor yang diberikan AS untuk Indonesia. 

Salah satunya yakni perpanjangan fasilitas sistem tarif preferensial umum (Generalized System of Preference/GSP). 

Selain itu, dia akan memulai pembicaraan negosiasi limited trade deal. Yaitu barang-barang di AS yang pajaknya kurang dari lima persen bisa di nol persenkan tanpa melalui kongres. 

“Kita memulai negosiasi itu segera, itu prioritas,” kata Lutfi. 

Indonesia berada di urutan ketiga negara yang banyak memanfaatkan fasilitas GSP AS. Yaitu sekitar 14,9 persen. Saat ini, Indonesia tengah menunggu hasil tinjauan ulang yang dilakukan Pemerintah AS melalui United States Representiative (USTR) terkait pemberian fasilitas GSP. 

Lutfi memastikan diplomasi ekonomi dengan Negara Paman Sam akan diperkuat ke depannya. Seiring era baru perdagangan internasional, pihaknya menyadari bahwa bila ingin menjual barang atau produk ekspor ke pasar AS, maka Indonesia juga mesti membeli produk AS. 

Pos penting lainnya yakni, Dubes Indonesia untuk Singapura. Wartawan senior Suryopratomo, resmi menjabat sebagai Dubes RI di Negeri Singa. 

Baca juga : Airlangga: PSBB Transisi Dongkrak Indikator Makro dan Sektoral

Saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di DPR belum lama ini, pria yang biasa disapa Tommy ini menyebut, akan memaksimalkan potensi kerja sama Indonesia-Singapura. 

Katanya, kerja sama kedua negara bakal menghasilkan kekuatan. Dia menuturkan, Indonesia memiliki keunggulan kekayaan alam dan sumber daya manusia (SDM). Indonesia diprediksi memiliki 187 juta angkatan kerja produktif pada 2035.

 Sedangkan Singapura memiliki kemampuan membangun SDM yang unggul. Ini terbukti dari sistem pendidikan Singapura yang masuk 10 besar dunia. Negara itu juga berhasil mengembangkan riset yang kuat. “Itu yang membuat mereka mampu membangun namanya knowledge society,” ujar Tommy. 

Pelantikan 20 Dubes LBBP Indonesia untuk sejumlah negara sahabat, dilaksanakan di Istana Negara, Jakarta, Senin (14/9). Nama-nama yang dipilih Jokowi sebagai duta besar adalah mantan jurnalis hingga mantan jenderal di TNI AD. 

Usai membacakan Keppres terkait pengangkatan, Jokowi kemudian membacakan sumpah dan janji yang diikuti para Dubes LBBP. Selain Lutfi dan Tommy, para Dubes LBBP tersebut yakni, Dubes LBBP Indonesia untuk Tahta Suci Vatican Laurentius Amrih Jinangkung. 

Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Finlandia merangkap Estonia Ratu Silvy Gayatri. Lalu Dubes LBBP Indonesia untuk Kerajaan Swedia merangkap Republik Latvia Kamapradipta Isnomo. Lalu, Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Islam Pakistan Adam Mulawarman Tugio. 

Dubes LBBP Indonesia untuk Qatar, Ridwan Hassan. Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Bolavarian Venezuela, Mayjen TNI (Purn) Imam Edy Mulyono. 

Baca juga : Presiden Jokowi: Kesehatan Baik, Ekonomi Baik

Kemudian, Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Panama Sukmo Harsono. Dan, Dubes LBBP Indonesia untuk AS Muhammad Lutfi. Selanjutnya Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Kenya Mohamad Hery Saripudin. 

Berikutnya, Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Islam Iran Ronny Prasetyo Yuliantoro. Dubes LBBP Indonesia untuk Malaysia Hermono. Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Azerbaijan Hildi Hamid. Ada Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Namibia Wisnu Edi Pratignyo. 

Merangkap Republik Angola. Dubes LBBP Indonesia untuk Kerajaan Belanda Mayerfas. Selanjutnya, Dubes LBBP Indonesia untuk Kerajaan Belgia Andri Hadi. 

Dubes LBBP Indonesia untuk Republik Mozambik Herry Sudrajat. Dubes LBBP Indonesia untuk Vietnam Denny Abdi. Dubes LBBP Indonesia untuk Kesultanan Oman Mohamad Irzan Djohan. Terakhir, Dubes LBBP Indonesia untuk Ekuador Agung Kurniadi. [PYB]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.