Dark/Light Mode

Sedih, Kurva Covid-19 Naik Terus

Yang Masih Abai, Malulah Pada Diri Sendiri, Sudahkah Disiplin?

Rabu, 16 September 2020 06:12 WIB
Sedih, Kurva Covid-19 Naik Terus Yang Masih Abai, Malulah Pada Diri Sendiri, Sudahkah Disiplin?

RM.id  Rakyat Merdeka - Netizen meminta semua pihak termasuk pemerintah fokus menangani Covid-19 saat ini. Jangan dulu mikirin gelombang dua. Bagi yang masih abai, segera jalani protokol kesehatan.

Presiden Jokowi meminta Satgas Penanganan Covid-19 mengupayakan tidak terjadi gelombang kedua pandemi di DKI Jakarta. Perintah itu disampaikan kepada Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pada 23 Juli 2020.

Saat itu kasus harian Corona di DKI Jakarta berkisar antara 300 hingga 400 kasus. “Pada 23 Juli selepas dari rapat kabinet paripurna di Istana Negara yang mana Bapak Presiden menyampaikan pesan khusus kepada saya, ‘Pak Doni, Kepala Gugus Tugas, hati-hati dengan Jakarta jangan sampai terjadi gelombang kedua’,” tutur Doni menirukan pesan Jokowi, di dalam agenda ‘Radio Bertanya, Doni Monardo Menjawab’, Minggu (13/9).

Baca juga : PSBB Jilid II, Jumlah Penumpang Kereta Api Kembali Turun

Doni mengaku langsung menghubungi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Doni menunjukkan kepada Anies bahwa Bed Occupancy Ratio (BOR) rumah sakit di Jakarta mengalami tren peningkatan.

Doni membenarkan kapasitas fasilitas kesehatan penuh. Netizen pun menanggapi. “Gelombang satu aja nggak selesai-selesai. Gelombang kedua dari mana. Kalau nggak mau gelombang dua ya berarti musti PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Terus tuh para menteri nyinyir ngapain? Menkes di mana sih?,” kata Anonapostate.

IwanBotak19 menjelaskan, gelombang dua ada setelah gelombang pertama selesai. Setelah grafik Covid-19 gelombang pertama landai setidaknya dalam dua bulan.

Baca juga : Mulai Senin, Seluruh Wilayah Banten Terapkan PSBB

Sekarang, kata dia, kurva Covid-19 gelombang pertama saja tidak landai-landai. “Lha ini gelombang pertama belum rampung,” ujarnya.

Zee4869_new menjelaskan maksud gelombang kedua pandemi Corona. Dia bilang, disebut gelombang kedua kalau kurva terpapar Covid-19 sudah melandai dan penambahan pasien positif mendekati nol selama beberapa waktu, kemudian naik lagi.

“Kalau kurva di +62, naik-naik ke puncak gunung, nggak ada gelombang 2, wong yang pertama saja belum kelar,” tuturnya. Senada diungkapkan Ballambinlove.

Baca juga : Senayan: Dengan Segala Hormat, Ambillah Langkah Revolusioner

Dia bilang, gelombang II ada setelah ada jeda pandemi. Dalam waktu tertentu nol persen terpapar Virus Corona. “Tapi sejak PSBB dan #dirumahaja per tanggal 10 April 2020 tak cuma Jakarta, tapi mungkin juga daerah lain keknya belum ada yang jeda dari pandemi,” ungkapnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.