Dark/Light Mode

Ternyata, Mahfud Hobi Nonton Film G30S/PKI

Jumat, 25 September 2020 05:16 WIB
Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)
Menko Polhukam, Mahfud MD (Foto: Dok. Kemenko Polhukam)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang 30 September, isu PKI selalu mencuat. Seperti isu musiman. Termasuk pro kontra, perlukah masyarakat kembali menonton film G30S/PKI?
 
Menanggapi hal ini, Menko Polhukam Mahfud MD justru mengaku hobi menonton film G30S/PKI. Menurut dia, film berisi pengkhianatan G30S/PKI itu merupakan salah satu mahakarya anak bangsa.
 
Pengakuan Mahfud ini berawal dari pertanyaan seseorang kepada dirinya soal film garapan Arifin C Noer dan G Dwipayana yang menjadi perdebatan di setiap tahun jelang akhir September. "Ada yang nanya, apa penting film G30.S/PKI disiarkan?" kata Mahfud melalui akun Twitter @mohmahfudmd, kemarin siang.
 
Eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini menjawab, tak pernah ketinggalan menyaksikan film dokudrama propaganda Indonesia garapan 1984 tersebut. "Saya selalu nonton film tersebut. Tapi, bukan ingin tahu atau meyakinkan tentang sejarah PKI," lanjutnya.
 
Menurut Mahfud, film yang dibintangi Amoroso Katamsi, Umar Kayam, dan Syubah Asa ini, memiliki nilai seni yang baik. Terlebih, film berdurasi 4 jam 33 menit ini mampu menuangkan sejarah dalam karyanya. Layaknya mata pelajaran sejarah di sekolah.
 
Sebenarnya, jika ditinjau dari aspek sejarah, Mahfud mengaku sudah sangat hafal dengan pemberontakan PKI. "Tahun 1965 itu, saya sudah 8 tahun," kenang Menteri Pertahanan era Gus Dur itu, menutup cuitannya, di Twitter.
 
Cuitan Mahfud ini langsung menjadi buah bibir publik dunia maya. Sampai pukul 8 malam tadi, lebih dari 700 warganet mengomentarinya. Di-retweet hingga lebih 400 kali, dan disukai 1.800 netizen. 
 
Salah satu warganet meminta agar film ini ditayangkan setiap tahun. "Ya, Anda tahu Pak masalahnya. Kalau tidak dilakukan tiap tahun, generasi muda tidak akan tahu, bahkan perlahan akan lupa! Yang tua sebagai pelaku sejarah, korban, atau orang yang pernah hidup di zaman itu akan meninggal semua. Kalau tidak diperingati lama-lama akan lupa," tulis akun @MenjejakBumi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.