Dark/Light Mode

2 Pejabat PUPR Kembalikan Duit Rp 650 Juta Ke KPK

2 Pejabat PUPR Kembalikan Duit Rp 650 Juta Ke KPK

Jumat, 8 Maret 2019 22:24 WIB
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah (Foto: Istimewa)
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengungkapkan, dua pejabat pembuat komitmen (PPK) proyek pembangunan sistem penyediaan air minum (SPAM) Kementerian PUPR, telah mengembalikan uang sebanyak Rp 650 juta ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Uang tersebut kemudian disita oleh penyidik, sebagai bagian dalam penyidikan kasus dugaan suap proyek pembangunan SPAM Kementerian PUPR.

"Ada 2 orang PPK lainnya yang mengembalikan uang total Rp 650 juta," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (8/3).

Baca juga : 37 Pejabat PUPR Kembalikan Uang Miliaran Rupiah Ke KPK

Sebelumnya, 57 orang pejabat di Kementerian PUPR juga telah mengembalikan uang ke KPK terkait kasus dugaan suap tersebut. Dengan demikian, sudah 59 orang yang memgembalikan uang dengan total nilai Rp 22 miliar, 148.500 dolar AS, dan 28.100 dolar Singapura.

Dalam kasus dugaan suap proyek SPAM, KPK sebelumnya telah menetapkan 8 tersangka. 4 di antaranya, diduga bertindak sebagai pemberi suap. Yaitu Direktur Utama PT WKE, Budi Suharto; Direktur PT WKE, Lily Sundarsih; Direktur PT TSP, Irene Irma; dan Direktur PT TSP, Yuliana Enganita Dibyo.

Sedangkan 4 orang lainnya, diduga berperan sebagai penerima suap. Mereka adalah Kepala Satuan Kerja SPAM Strategis/PPK SPAM Lampung, Anggiat Partunggul Nahot Simaremare; PPK SPAM Katulampa, Meina Woro Kustinah; Kepala Satuan Kerja SPAM Darurat, Teuku Moch Nazar, dan PPK SPAM Toba 1, Donny Sofyan Arifin.

Baca juga : Anggota DPD Kembalikan Uang Rp 350 Juta Ke KPK

Anggiat, Meina, Teuku Nazar, dan Donny diduga menerima suap untuk mengatur lelang terkait proyek pembangunan SPAM Tahun Anggaran 2017-2018 di Umbulan 3-Pasuruan, Lampung, Toba 1, dan Katulampa. Dua proyek lainnya adalah pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan daerah bencana di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah.

Untuk berbagai proyek tersebut, masing-masing menerima uang dengan jumlah bervariasi. Anggiat menerima Rp 350 juta dan 5.000 dolar AS untuk pembangunan SPAM Lampung. Selanjutnya, Rp 500 juta untuk pembangunan SPAM Umbulan 3, Pasuruan, Jawa Timur.

Meina menerima Rp 1,42 miliar dan 22.100 dolar Singapura untuk pembangunan SPAM Katulampa. Teuku Nazar menerima Rp 2,9 miliar untuk pengadaan pipa HDPE di Bekasi dan Donggala. Sementara Donny menerima Rp 170 juta untuk pembangunan SPAM Toba 1. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.