Dark/Light Mode

Lovers Jadi Haters, Istana Tidak Panik

Senin, 12 Oktober 2020 07:29 WIB
Salah satu pendukung Presiden Jokowi, Nadirsyah Hosen (Foto: Istimewa)
Salah satu pendukung Presiden Jokowi, Nadirsyah Hosen (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Gara-gara UU Cipta Kerja (Ciptaker), banyak pendukung Jokowi berbalik arah jadi pengkritik. Dari awalnya lovers jadi haters. Bukan cuma satu dua orang, tapi banyak. Meski begitu, pihak Istana tetap santai juga diam. Tidak terlihat adanya tanda-tanda panik.

Kritikan dari para pendukung Jokowi ini bermunculan di jagat Twitter sejak awal pekan lalu. Awalnya, memang hanya satu dua. Namun makin ke sini, makin banyak dan masif. Kritikannya pun makin keras dan pedas. 

Baca juga : Disowani Menteri Ida, Bos NU Tak Melunak

Kritikan ke Jokowi itu antara lain disampaikan intelektual muda NU Akhmad Sahal. Sebelumnya, santri yang akrab disapa Gus Sahal ini adalah salah satu pendukung garis keras Jokowi. Tapi kini, hampir saban hari Pengurus Cabang Istimewa NU Amerika melontarkan kritik kepada Jokowi. Intinya, ia kecewa dengan pengesahan UU Ciptaker

Dia memandang, sangat penting mengkritik agar Jokowi tidak terjerumus. "Justru cara terbaik mendukung Jokowi saat ini adalah dengan mengkritiknya secara terbuka kalau dia keliru. Fanatisme dengan membelanya secara membabi buta justru akan menjerumuskan Jokowi," kicaunya, di akun @Sahal_AS.

Baca juga : 17 Hotel di Jabar Siap Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid

Nadirsyah Hosen, pendukung Jokowi garis keras lainnya, kini juga rajin melontarkan kritik. Meski Jokowi sudah memberi penjelasan soal UU Ciptaker, kritikannya tidak berhenti. Dosen Fakultas Hukum Monash University ini mempermasalahkan belum adanya draf UU Ciptaker final yang ditunjukkan kepada publik.

"Disuruh baca Undang-Undang, tapi naskah finalnya belum jelas yang mana? Ditangkap menyebar hoaks, tapi naskah benarnya yang mana? Bahkan kami gak tahu penjelasan presiden dan menteri itu pakai naskah yang mana Tolong.... tolongggg," cuitnya di akun @na_dirs.

Baca juga : Keliru, Karena Tabrak UU Dan Tatib

Sebelum mereka, Jokower lainnya, Ernest Prakasa, juga mengkritik Jokowi lewat akun twitter @ernestprakasa. 

Bagaimana sikap Istana? Rakyat Merdeka mencoba mengkonfirmasi soal ini kepada Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Donny Gahral Adian. Namun pesan dan telepon yang dikirim tidak direspons. Demikian juga Jubir Presiden, Fadjroel Rachman, juga tak berkomentar.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.