Dark/Light Mode

Usulkan Kaji Ulang Tempat Pemotongan Babi

Gerindra Jakarta Raih Simpati, Juga Antipati

Sabtu, 9 Maret 2019 10:30 WIB
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik. (Foto : Istimewa).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, M. Taufik. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Selain ingin melepas saham bir milik Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA), Gerindra yang mendukung Anies Baswedan memunculkan ide baru: mengkaji lokasi pemotongan babi yang ada di Jakarta. Ide ini ramai diperbincangkan warganet.

Ide untuk mengatur tempat pemotongan babi diusulkan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M. Taufik, bukan usulan dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Taufik menganggap babi dan bir sama-sama haram.

Taufik tidak main-main dengan usulnya ini. Kata dia, usul ini sudah dibahas di tingkat Fraksi Gerindra DPRD DKI. Setelah itu, akan dibahas dengan fraksi lain.

“Kita akan minta pemotongan babi juga diberesin. Hal seperti itu musti ada pembenahan lah,” ungkap Taufik kepada wartawan, di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.

Dia kembali menyebut alasan babi merupakan makanan yang haram dikonsumsi muslim. “Kan kalau pemotongan babi bukan buat kita,” katanya.

Baca juga : Pengusaha Minta Pemerintah Antisipasi

Tak hanya babi, Taufik menegaskan Fraksi Gerindra mendukung langkah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melepas saham Pemprov DKI di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA). Taufik mengatakan, alasan mendukung pelepasan saham bir karena minuman itu haram. Alasan lain, karena tidak menghasilkan keuntungan bagi pemerintah DKI Jakarta.

Dijelaskan, Pemerintah DKI Jakarta menanamkan investasi sebesar Rp 1,2 triliun, sedangkan keuntungan yang didapat setiap tahunnya hanya Rp 50 miliar. “Jadi untuk Rp 1,2 triliun itu perlu 23 tahun, 23 tahun untuk apa banyak mudharat-nya,” beber Taufik.

Dengan alasan haram dan tidak mendapatkan keuntungan yang berarti, Taufik akan melobi semua fraksi di DPRD DKI agar segera mengikuti langkah Gerindra mendukung Anies melepas saham PT Delta.

Ia berharap dalam waktu dekat pelepasan saham segera direalisasikan. “Iya kan, dari dulu masyarakat Jakarta minta dewan menyetujui pelepasan saham. Tadi saya sampaikan? saya akan komunikasikan ini mulai Senin dengan seluruh fraksi. Saya yakini DPRD akan sepakat,” ujar Taufik.

Kebijakan yang ingin mengkaji tempat pemotongan babi dan melepas saham bir tentu saja menuai pro kontra di masyarakat Jakarta yang majemuk. Yang menolak wacana tersebut menganggap, usulan yang dilontarkan Anies dan Taufik hanya ingin mencari sensasi menjelang pilpres.

Baca juga : Yuk Ngapung Bareng Ti Kertajati

“Ini mah cuma cari simpati dari muslim, tanpa mempertimbangkan realita kemajemukan masyarakat,” ujar Wad, menyayangkan.

Dia menambahkan, jika kemajemukan yang ada di Jakarta mau dihilangkan dengan alasan haram dan riba, maka tidak ada bedanya dengan wilayah yang menganut sistem hukum syariah.

Yogas @IamYogas menganggap selama kepemimpinan Anies Jakarta sudah terasa di Aceh. “DKI Jakarta rasa D.I Aceh.”

@krishnaae ikut mencurahkan kekesalannya kepada Anies dan Taufik. Menurut dia, pemimpin seperti Taufik yang musti diganti karena sudah membuat perpecahan di masyarakat dengan kebijakan yang salah. “Orang kayak gini nih yang harusnya diberesin, bukan pemotongan babi,” usul dia.

Tomo Moto juga mencium gelagat yang kurang mengenakan. Ia menduga, kebijakan yang berbau haram dan riba bakal dihilangkan dari Jakarta. “Waww yang haram-haram, yang riba-riba bakalan digulung nih.. Bank DKI juga dong cekakakaka,” katanya.

Baca juga : Terminal Bus Lebak Bulus Masih Diminati Saat Liburan

Senada, Achmad Andreansyah mengatakan, jika alasannya karena haram dan riba, maka, Pemprov juga harus konsisten membubarkan Bank DKI. Dengan sistem keuangan yang ada, Bank DKI haram dan riba. “Bank DKI haram bos,” katanya ditimpali Adhi Pradono. “Bank DKI itu riba... Hijrah jangan setengah-setengah,” sindir dia.

Pendapat yang sama juga diucapkan Sidney. valent. Dia menuturkan, banyak kebijakan dan program yang sudah dijalankan pemerintah Jakarta berbau riba. “Ya Bank DKI itu riba karena bukan syariah. Lepas saham bank DKI,” dia mengingatkan.

Lebih jauh, Debayryoska menyarankan kepada pemerintah DKI Jakarta agar mengubah Bank DKI menjadi Bank Syariah.

Tak semua warganet menyerang, mengkritik, dan menyindir usulan Taufik, Sugriwa justru memberikan dukungan full agar saham bir dijual dan pemotongan babi dikaji. Dia yakin umat Islam sangat mendukung usulan tersebut. “Umat Islam sangat mendukung langkah pak Taufik,” katanya.

Dukungan juga datang dari Err Ree. Dia memaparkan, usulan Anies dan Taufik sangat baik untuk generasi penerus bangsa, agar terbebas dari alkohol dan babi. “Diajak kebaikan jangan ditolak. Semoga kita senantiasa dalam lindungan Allah,” dia mengingatkan. [REN

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.