Dark/Light Mode

Ketua PWNU Jatim: Tak Perlu Boikot Produk Prancis

Senin, 9 November 2020 10:13 WIB
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar (Foto: Istimewa)
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Marzuqi menjelaskan, Indonesia tidak bisa disamakan dengan Kuwait, yang ngotot memboikot produk Prancis. Penduduk Kuwait hanya 300 ribu jiwa, jauh di bawah penduduk Indonesia yang mencapai 260 juta jiwa.

Kuwait juga hanya mengimpor dari Prancis, tidak mengekspor.

"Kalau mereka memboikot produk Prancis, yang rugi Prancis, Kalau Indonesia dan Prancis saling memboikot yang rugi Indonesia karena kita negara eksportir. Tidak sama konteksnya," terangnya.

Baca juga : Bos Pupuk Kaltim: Program Agro Solution Kerek Produktivitas Pertanian Jember

Marzuqi tidak membela Presiden Prancis Emmanuel Macron yang mengeluarkan pernyataan kontroversial soal muslim.

Menurutnya, wajar kalau umat muslim tersinggung dan marah. Tapi, masyarakat juga diminta melakukan evaluasi, mawas diri, dan intropeksi terhadap kebaikan dan perlakuan pemerintah Prancis, kepada umat muslim di sana.

Marzuqi bilang, lebih dari 2 ribu masjid tetap berdiri dan aman-aman saja.

Baca juga : MUI Kembali Bertepuk Sebelah Tangan

"Umat muslim di Prancis masih melakukan ibadah seperti biasa, zikiran aman-aman saja, bebas tanpa intimidasi. Pengungsi dari Suriah ribuan masuk Prancis juga diterima," bebernya.

Marzuqi juga menyebut, yang membuat Prancis marah bukanlah umat Islam pada umummya, tetapi yang semodel ISIS alias radikal.

"Teroris itu lho. ISIS, teroris, kaum radikal yang membunuh. Paham ya. Jadi yang bermasalah itu Islam radikal, bukan Islam umum seperti kita ini," ungkapnya.

Baca juga : Pemerintah Tak Larang Produk Asal Prancis

Daripada ikut-ikutan ajakan boikot, Marzuqi menyarankan umat muslim meninggalkan perbuatan yang membuat umat non muslim benci kepada Islam.

"Bagaimana kita bisa membuat Islam itu menarik. Jangan sakiti orang lain. Ayo kita berbudaya, ayo kita santun, ayo kita sopan. Ayo kita senantiasa memberi solusi hidup kepada muslim maupun non muslim. NU biar saja NU, ahlussunnah biar saja ahlussunnah. Kalau kamu mau begitu, silakan itu urusan kamu," tegas Kiai Marzuqi. [OKT]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.