Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Korupsi Proyek Pekerjaan Infrastruktur

KPK Gali Dugaan Gratifikasi dan Aliran Uang Rasuah Di Dinas PUPR Kota Banjar

Kamis, 12 November 2020 09:28 WIB
Kasus Korupsi Proyek Pekerjaan Infrastruktur KPK Gali Dugaan Gratifikasi dan Aliran Uang Rasuah Di Dinas PUPR Kota Banjar

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggali adanya kemungkinan gratifikasi dalam kasus korupsi proyek infrastruktur pada Dinas PUPR Kota Banjar tahun anggaran 2012-2017.

Hal ini didalami penyidik saat memeriksa Direktur PT Pribadi Manunggal, Irwan Kurniawan, Rabu (11/11).

"Irwan Kurniawan, Direktur PT. Pribadi Manunggal, didalami pengetahuannya soal dugaan adanya pemberian gratifikasi kepada pihak tertentu terkait perkara ini," ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri lewat pesan singkat, Kamis (12/11).

Baca juga : Garap Eks Anggota DPRD Banjar, KPK Dalami Aliran Dana Untuk Kampanye

Selain itu, Irwan juga didalami soal proyek yang dilaksanakan Dinas PUPR Pemkot Banjar.

Dugaan adanya pemberian gratifikasi juga didalami penyidik komisi antirasuah dari bekas Sekretaris Dinas PU Kota Banjar Asidi Rusmawandi, yang juga menjalani pemeriksaan kemarin.

"Sementara satu saksi lain, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Maranatha Bandung Dian Puspitasari, dikonfirmasi soal dugaan adanya aliran dana kepada pihak tertentu yang terkait dengan perkara ini," bebernya.

Baca juga : Hari Ini, KPK Garap 6 Saksi Lagi

Pemeriksaan ketiga saksi ini dilakukan di Aula Kantor Perwakilan BPKP Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung.

Pada Selasa (11/8), penyidik sudah memeriksa Direktur Operasional PT Pribadi Manunggal, Guntur Rachmadi, yang juga anak Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih.

Ade sendiri sudah digarap KPK pada Rabu (12/8), sehari setelah anaknya diperiksa.

Baca juga : Kasus Korupsi Proyek Pembangunan Gereja Mimika, KPK Garap 6 Saksi

Saat ini, komisi pimpinan Firli Bahuri cs belum mau menyampaikan secara detil kasus ini. Termasuk, siapa saja pihak-pihak yang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Kebijakan Pimpinan KPK saat ini, pengumuman tersangka akan dilakukan ketika penangkapan atau penahanan telah dilakukan. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.