Dark/Light Mode

Garuda Kepatil Lobster

Prabowo Coreng Prabowo

Kamis, 26 November 2020 07:42 WIB
Ilustrasi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kepatil lobster (Kartun: Mice)
Ilustrasi Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo kepatil lobster (Kartun: Mice)

 Sebelumnya 
Ketiga, kepada ibunya. Keempat, kepada masyarakat. "Seolah-olah saya pencitraan di depan umum. Itu tidak, itu semangat. Ini adalah kecelakaan yang terjadi," ucapnya. Dia menyatakan akan bertanggung jawab dan tidak akan lari. Edhy berjanji akan membeberkan tentang kasus ini. 

Terakhir, Edhy meminta maaf kepada partainya, Gerindra. Dia menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan kepartaian. Edhy juga pamit sebagai menteri. "Saya bertanggung jawab penuh dan saya akan hadapi dengan jiwa besar," ucapnya, berusaha tegar.

Penangkapan Edhy ini dianggap mencoreng Prabowo. Arief Poyuono, anak buah Prabowo di Gerindra, memprediksi, elektabilitas bosnya akan nyungsep. "Dengan ditangkapnya Edhy Prabowo, maka tamat sudah cita-cita Prabowo jadi Presiden Indonesia," ucap Poyuono, kemarin. 

Baca juga : Jadi Tersangka, Edhy Prabowo Minta Maaf Ke Jokowi Dan Prabowo

Tak cuma Prabowo, Poyuono yakin, Gerindra juga akan kena getahnya. Karena itu, dia mendesak Prabowo mundur dari jabatannya sebagai Ketum Gerindra dan Menteri Pertahanan. Soalnya, Prabowo berulang kali mengatakan, korupsi di Indonesia sudah memasuki level yang mengkhawatirkan. Stadium empat. "Tapi, justru Edhy Prabowo, anak buahnya dan asli didikan Prabowo sendiri yang menjadi menteri pertama di era Jokowi yang terkena operasi tangkap tangan," sindir Poyuono. 

Mantan politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean, juga menilai Prabowo akan dirugikan dengan penangkapan Edhy ini. "Secara politik, Prabowo Subianto jadi pihak yang sangat dirugikan atas penangkapan Eddy Prabowo. Pertanyaannya, siapa yang diuntungkan secara politik? Strategi yang manis!" kata Ferdinand. 

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin punya pandangan sama. "Ini tentu akan mencoreng nama Prabowo yang sedang siap-siap maju kembali di Pilpres 2024," ujar Ujang, tadi malam. 

Baca juga : Garuda Dapat Restu Pencairan Dana PEN Rp 8,5 T

Apalagi, yang ditangkap tak sekadar kader biasa. Tapi orang dekat Prabowo yang juga menjadi salah satu pilar Gerindra. Peristiwa ini bisa dijadikan amunisi bagi lawan-lawan politik untuk menyerang Prabowo. Sebelum ditangkap pun, Edhy sudah jadi bulan-bulanan publik karena kebijakannya membuka ekspor benur lobster. 

Luhut Jadi Menteri KKP Ad interim
Istana bergerak cepat usai penangkapan ini. Untuk mengisi kekosongan jabatan, Istana menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Ad Interim. 

"Dalam rangka efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi KKP, maka Menteri Sekretaris Negara telah mengeluarkan surat penunjukan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim," ujar Sekjen KKP, Antam Novambar, lewat surat edaran Nomor: B-835/SJ/XI/2020 yang dikeluarkan, kemarin.

Baca juga : Anies Dan Kang Emil Melorot, Prabowo Menguat Ke Puncak

Selama ini, pelaksanaan tugas pokok dan fungsi KKP memang berada di bawah koordinasi Luhut. Jubir Kemenko Marves, Jodi Mahardi, membenarkan hal itu. Dia menerangkan, Luhut telah menerima surat dari Mensesneg. "Surat itu menyampaikan, berkaitan dengan proses pemeriksaan oleh KPK terhadap Menteri KKP, maka Presiden berkenan menunjuk Menko Kemaritiman dan Investasi sebagai Menteri KKP ad interim," tutur Jodi, semalam. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.