Dark/Light Mode

Walaupun Sudah Ada Vaksin Buatan Sinovac

Rakyat Diingatkan Tidak Euforia Dan Kendor 3M

Kamis, 10 Desember 2020 06:47 WIB
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan mengawal vaksin Covid-19 dari aspek keselamatan dan efektivitas sejak kedatangannya di Indonesia, hingga dilakukan vaksinasi ke masyarakat.

 Menurut Kepala BPOM Penny Lukito, pengawalan akan dilakukan mulai dari kedatangan vaksin dari negara asalnya hingga vaksinasi kepada masyarakat. Termasuk juga pa­da aspek mutu keamanan dan efikasi atau efektivitas.

Penny bilang, pengawalan juga dilakukan dari seluruh rantai yang ada, mulai dari produksi, distribusi, peredaran sampai dengan disuntikkan pada masyarakat.

Terhadap vaksin Sinovac yang baru datang dari China, BPOM akan melakukan pemeriksaan. Termasuk, pemeriksaan dalam suhu penyimpanan selama perjalanan atau saat disimpan dalam gudang penyimpanan di Bio Farma.

 “Suhu penyimpanan berkisar antara 2 sampai 8 derajat celcius,” kata dia. Untuk diketahui, vaksin Sinovac tiba di Tanah Air pada Minggu (6/12).

Penny membeberkan, tim penjamin mutu BPOM juga telah melakukan inspeksi ke pabrik produsen vaksin Sinovac di China. Tim juga sudah menginspeksi fasilitas produksi Bio Farma di Bandung.

Baca juga : Rakyat Senang Dan Bergairah

“Ini untuk memastikan vaksin bermutu dan dibuat dengan standar pembuatan obat yang baik (PBOB),” tukasnya.

 Terkait keamanan dan efikasinya, Penny mengatakan, saat ini uji klinis vaksin Sinovac masih berlangsung di Bandung. Tahapan saat ini, melakukan pengamatan setelah penyuntikan tahap kedua yang sudah dilakukan seluruhnya.

“Kemudian kita mengamati selama satu bulan, tiga bulan dan enam bulan. Ini dilakukan untuk mendapatkan data saintifik yang betul-betul menjamin aspek keamanan dan khasiat dari vaksin tersebut,” jelasnya.

Kata Penny, BPOM akan mengeluarkan Emergency Use Authorization (EUA) untuk vaksin tersebut setelah melakukan evaluasi terhadap uji klinis. Dia memastikan, EUA yang diterbitkan BPOM merujuk pada standar-standar internasional.

Evaluasi terhadap uji klinis tidak hanya dilakukan oleh BPOM, tetapi juga dengan Komite Nasional Penilai Obat dan para pakar di bidang vaksin. Dari hasil evaluasi tersebut, kemudian izin penggunaan vaksin diterbitkan.

“Kita juga akan mengevaluasi kembali usai vaksinasi di masyarakat apabila ada hasil-hasil yang dirasakan memberikan risiko yang besar,” tandasnya.

Baca juga : Vaksin Covid Buat Rakyat Mestinya Digratiskan Dong

Netizen berharap, proses uji vaksin Sinovac di BPOM berjalan cepat dan tidak berbelitbelit.

Syahrial Jambak mengingatkan, jangan ada prosedur yang berbelit-belit sehingga berdampak fatal, vaksin Sinovac jadi kedaluwarsa. “Semoga BPOM tetap independen dan profesional,” saut Windarto 78. “Pasti Diloloskanlah. Ini kan proyek pemerintah,” kata dia dengan yakin.

Kawal Covid-19 menimpali. Dia mengatakan, berdasarkan info dari BPOM, hasil uji klinis fase 3 Sinovac baru akan keluar di minggu ke 3 atau 4 Januari. Dia khawatir, bila hasilnya tidak layak, bagaimana nasib 1,2 juta vaksin Sinovac yang baru tiba di Tanah Air itu.

“Semoga rakyat tidak terburu euforia dan tidak kendor 3M,” kata dia, mengingatkan.

Menurut Hansen Bigas, pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin buatan Sinovac. Kedatangan vaksin asal China itu memunculkan harapan baru untuk masa depan Indonesia agar kembali normal seperti sediakala. Vaksinbersama menyambung. Dia mengatakan, harapan baru untuk Tanah Air, vaksin buatan Sinovac sudah tersedia. Namun, dia meminta masyarakat tetap disiplin menjalankan 3M. “Vaksin dan 3M (memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak) senjata ampuh cegah Covid-19,” tandas dia.

Kata Rahayu Puspa, vaksin Sinovac siap didistribusikan secara bertahap kepada masyarakat. Dia bilang, saat ini vaksin Sinovac masih harus melewati sejumlah langkah dan rangkaian persiapan. “Jangan kendor 3M,” ucapnya.

Baca juga : Korupsi Bansos Dan Lobster Bikin Rakyat Makin Tak Percaya Parpol

“MUI akan membuat dan menerbitkan sertifikat halal untuk vaksin Sinovac,” ungkap Shilmina.

Alva menyambung. Dia menyakinkan, vaksin Sinovac sudah diuji di tiga fase. Pada setiap fase pengujian melibatkan ratusan ribu sampai jutaan orang. “Yang menganalisa bukan hanya BPOM, tapi juga dari WHO (World Health Organization),” jelasnya.

 Jo Budi meminta pemerintah agar vaksinasi dapat dilaksanakan Desember 2020. Hal itu untuk mengurangi penularan Covid-19 dan mempercepat pemulihan keadaan normal kembali.

“Perlu melibatkan pihak swasta mengimpor vaksin agar ketersediaan vaksin banyak dan cepat di Januari 2021. Sehingga, di Januari 2021 banyak penduduk yang sudah tervaksin,” ujarnya. [TIF]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.