Dark/Light Mode

Sri Mulyani: Korupsi Dan Corona Sama Ganasnya!

Jumat, 11 Desember 2020 08:00 WIB
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Istimewa)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Mana yang lebih berbahaya antara korupsi dan Corona? Bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani, sama ganasnya. Virus Corona gampang menular, mewabah, membahayakan nyawa, dan meremukkan ekonomi. Virus korupsi juga sama, gampang menular dan membahayakan institusi.

Pernyataan itu disampaikan Sri Mulyani saat menjadi pembicara dalam webinar Hari Anti Korupsi Sedunia di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), kemarin. Cuplikan webinar tersebut diunggah di akun Instagram pribadi Sri Mulyani, @smindrawati.

Menurut Sri Mulyani, perlu tanggung jawab bersama untuk memberantas korupsi di negeri ini. Terlebih, kasus korupsi yang terjadi belakangan sangat menyayat hati.

“Korupsi ini bukan tanggung jawab pimpinan. Ini tanggung jawab kita semua. Karena satu virus korupsi, satu virus yang mengkompromikan integritas sama seperti Covid-19. Dia bisa menular dan bisa membahayakan institusi,” tegas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sri Mulyani memang tidak menunjuk secara langsung kasus korupsi yang dia maksud. Namun, jika dirunut, dalam tiga pekan terakhir, ada menteri dicokol Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pertama, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam suap ekspor benih lobster alias benur. Kedua, Menteri Sosial Juliari P Batubara yang tersangkut suap bantuan sosial (bansos) Corona.

Hasil survei Global Corruption Barometer Asia 2020 menunjukkan, 30 persen masyarakat Indonesia masih melakukan praktik suap untuk memperoleh layanan publik.

Baca juga : Ditangkap Di Rumah Anaknya

Meski angka ini masih di bawah Kamboja (37 persen) dan India (39 persen), Sri Mulyani tetap menganggapnya sebagai persoalan yang harus segera diselesaikan. Dengan begitu, integritas dan kinerja institusi publik bisa lebih baik.

Di Kemenkeu, Sri Mulyani selalu berupaya memperbaiki berbagai kebijakan dan regulasi yang menyangkut hajat hidup masyarakat. Juga menutup celah-celah korupsi. Salah satunya, terkait ketentuan dana transfer daerah yang harus ditingkatkan efektivitasnya.

“Sehingga seluruh masyarakat harus bisa dilayani sama baiknya dan sama kualitasnya. Saya minta Dirjen Perimbangan Keuangan untuk terus merumuskan hal ini,” pintanya.

Contoh lainnya, saat menggodok kebijakan Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Sri Mulyani menggandeng institusi penegak hukum. Seperti KPK, Kejaksaan Agung, Kepolisian, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Inspektorat Jenderal Kemenkeu, hingga lembaga survei untuk mengukur efektivitas program yang digulirkan.

Sri Mulyani mengakui, banyak godaan yang bisa meluluhkan hati manusia. Apalagi, Kemenkeu bertindak sebagai bendahara negara, yang tiap hari berhubungan dengan uang. Makanya, dia selalu mengingatkan jajarannya agar tidak silau terhadap godaan uang panas.

Salah satu cara pencegahannya, kata Sri Mulyani, pejabat perlu membuat Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) secara berkala dan jujur. “Karena masyarakat nantinya tahu berapa kenaikan harta kita dari tahun ke tahun,” katanya.

Baca juga : Jenius Mudahkan Kopi Kenangan Dan JD.ID Transaksi Online

Ada tiga cara strategi lain untuk mencegah praktik korupsi di lingkungan Kemenkeu. Yaitu, melalui program Penguatan Integritas. Pertama, memperkuat peran kepemimpinan atau fungsi leadership dari unit kepala kantor, kepala bagian, hingga kepala seksi.

Kedua, penguatan manajemen risiko, yang isinya antara lain audit berbasis risiko, hingga profiling pegawai dan proses bisnis berisiko tinggi akan diawasi secara ketat dan transparan.

Ketiga, sudut pandang pengendalian three lines of defense (pertahanan tiga baris). Sebagaimana halnya pengawasan yang selama ini melekat pada manajemen, pengawasan unit kepatuhan internal hingga Inspektorat Jenderal sebagai trusted advisor. “Ayo kita bersama-sama menjaga dan membangun Indonesia dengan fondasi integritas yang tidak boleh diciderai,” pungkasnya.

Pihak lain ikut berbicara mengenai bahaya korupsi. Salah satunya, penyidik senior KPK Novel Baswedan. Dia menyebut, dampak korupsi sangat mengerikan.

“Ketika kita melihat banyak masalah ketidakadilan, kemiskinan, kerusakan lingkungan, masalah HAM, itu dampak korupsi. Pada Hari Anti Korupsi, mari kita nyalakan asa bagi negeri. Terus kritis dan peduli dengan perjuangan anti korupsi,” tulisnya, melalui akun Twitter @nazaqistsha.

Pakar hukum tata negara Universitas Gadjah Mada (UGM) Zainal Arifin Mochtar juga bicara. Dia mengatakan, melawan korupsi perlu perjuangan.

Baca juga : Rakyat Senang Dan Bergairah

Dia mengibaratkan perang melawan korupsi itu layaknya menanam pohon. Butuh waktu. Buahnya baru bisa dinikmati setelah proses yang lumayan lama. Namun, bukan berarti boleh ditunda- tunda. Kata dia, jika tidak dimulai dari sekarang, jangan berharap Indonesia bebas korupsi di masa depan.

Dia sepakat, uang sangat menggoda para pejabat. Sebab itu, melawan korupsi harus bisa menciptakan hasrat menolak keuntungan yang diperoleh dari praktik culas. Banyak contoh yang bisa diambil.

“Harus menahan diri jadi manusia yang pragmatis. Menahan diri dari penganjur melawan korupsi, tapi begitu ditilang juga nyogok. Begitu bikin SIM, juga ‘nembak’. Melawan itu semua, demi Indonesia
yang lebih baik,” katanya di akun Twitter @zainalamochtar.
 
Mendengar pernyataan Sri Mulyani, warganet berharap pemerintah punya solusi agar tidak ada lagi korupsi. “Tolong Bu, segera cari vaksin korupsi, biar koruptornya sembuh dan tidak menularkan virusnya ke yang lain,” harap @la_kirno.

“Bertahun-tahun vaksin untuk virus ini belum ditemukan. Beberapa tahun lalu diisukan ada vaksin ‘hukuman mati’ tapi nggak jadi diproduksi. Pada akhirnya, virus menyebar bagai video link,” sambung @Vekiweki. “Jalan satu-satunya agar korupsi tidak menular ya dihukum mati para koruptornya. Gitu aja kok repot,” timpal @taqin88kim. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.