Dark/Light Mode

Soal Kursi Mensos

Risma Banyak Takutnya

Kamis, 17 Desember 2020 05:48 WIB
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. (Foto : Istimewa).
Walikota Surabaya, Tri Rismaharini. (Foto : Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar Tri Rismaharini akan diangkat menjadi Menteri Sosial (Mensos) semakin kencang. Bahkan, Risma sudah bertemu orang Istana. Namun, Wali Kota Surabaya ini masih belum blak-blakan. Risma justru mengaku tidak meminta menjadi Mensos dan merasa takut.

Pada Selasa sampai Rabu kemarin, beberapa orang Istana yang dipimpin Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin berada di Surabaya. Tujuannya, menyosialisasikan vaksinasi Covid-19. Di sela acara, Ngabalin Cs juga bersilaturahmi dengan top leader di sana. Termasuk dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Risma.

“Biasa kami audiensi dengan opinion leader. Ada Gubernur, Kapolda, Wali Kota, dan lain-lain. Silaturahmi biasa,” ucap Ngabalin, melalui pesan WhatsApp kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Industri E-sports Bisa Bangkitkan Ekonomi Indonesia

Dalam rilis yang disampaikan pihak Pemkot Surabaya, pertemuan itu awalnya digelar di Rumah Dinas Risma, di Jalan Sedap Malam, pukul 13.00 siang, kemarin. Namun, Ngabalin harus pulang lebih awal ke Jakarta untuk mendampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko bertemu para uskup, pastor, dan ulama dari Papua. Sehingga pertemuan itu hanya dihadiri perwakilan KSP tanpa kehadiran Ngabalin.

Dalam pertemuan itu, Risma didampingi beberapa pejabat Pemkot Surabaya. Di antaranya Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika M Fikser dan Kepala Satpol PP Eddy Christijanto.

Soal tawaran ke Risma untuk menjadi Mensos, Ngabalin menjawabnya sambil tertawan. “He-he-he. Tidak benar,” ucapnya.

Baca juga : Soal Daftar Vaksin Covid-19, Menkes: Masih Bisa Berubah

Selepas pertemuan, awak media menghampiri Risma. Tujuannya, menanyakan kembali soal peluangnya menjadi Mensos. Namun, Risma tidak memberikan jawaban pasti. Risma justru bilang tidak mengincar jabatan Mensos. Alasannya, dia takut. Sebab, posisi Mensos sangat berat.

“Bukan aku yang minta atau aku yang kepingin. Kalau aku yang kepingin, aku takut itu tadi (tanggung jawab ke rakyat). Kalau aku salah, bahaya sekali. Aku harus mempertanggungjawabkan kepada Tuhan,” ucapnya.

Namun, jika diperintahkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dia manut. “Kalau saya mendapat perintah Bu Mega, ‘Bu Risma kamu jalani’, aku baru jalan,” ucapnya.

Baca juga : Risma Serahkan Nasib Ke Mega

Memangnya belum ada perintah Mega? Risma memastikan, bosnya itu belum memberi perintah apa pun. Apalagi terkait isu menteri yang beberapa hari santer dibahas media. “Belum. Karena memang belum selesai Pilkada Surabaya 2020,” akunya.

Pengamat Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Firman Noor menduga, sebenarnya Jokowi sudah meminta Risma untuk menjadi Mensos. Namun, Mega belum memberikan lampu hijau. Sehingga, Risma pun belum bisa memberikan jawaban yang pasti.

“Kalau mau Risma, Jokowi memang harus bicara dengan Mega lebih dahulu,” ucapnya. [UMM/SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.