Dark/Light Mode

RK Minta Mahfud Ikut Tanggung Jawab Soal Kerumunan Rizieq

Banser Jabar: Kang Emil, Jangan Cengeng Dong...

Kamis, 17 Desember 2020 15:03 WIB
Kepala Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi. (Foto: Ist)
Kepala Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Jawa Barat Yudi Nurcahyadi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pernyataan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil (RK) yang menyebut Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD harus ikut bertanggung jawab dalam kasus kerumunan pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, dikritik banyak pihak. 

Kepala Satuan Koordinator Wilayah (Satkorwil) Bantuan Ansor Serbaguna (Banser) Jabar Yudi Nurcahyadi menyebut, gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu hanya bikin gaduh.

Lebih baik, kata Yudi, Kang Emil fokus menangani pandemi Covid di Jabar yang kian tak terkendali.

Baca juga : Mahfud MD: Siap Kang RK!

"Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mestinya lebih fokus ngurus warga masyarakat Jawa Barat. Terutama, dalam penanganan Covid-19 yang semakin tidak terkendali," kata Yudi dalam keterangannya, Kamis (17/12).

Berdasarkan data yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid 19 pada Rabu (16/12) kemarin, Jabar menempati peringkat pertama provinsi yang menjadi kontributor kasus baru terbanyak, dengan jumlah 1.434 kasus. Zona merah di Jabar pun meningkat menjadi 8 daerah.

"Ketimbang bikin gaduh, lebih baik Kang Emil bekerja ngurus masyarakat Jabar dengan serius. Sikap dan pernyataan yang seperti itu, hanya mengganggu stabilitas yang tengah fokus diupayakan oleh pemerintah pusat," tutur Yudi.

Baca juga : Kata Kang Emil, Jabar Terancam Krisis Pangan Tahun Depan

Yudi juga mengatakan, pemeriksaan RK terkait kerumunan yang terjadi di Megamendung adalah hal biasa dilakukan oleh aparat. Apalagi, kejadian tersebut berlangsung di wilayah Jabar, dan RK duduk sebagai penanggung jawab Gugus Tugas Covid-19 di Jabar.

"Karena itu, Kang Emil tidak perlu cengeng menyalahkan pihak-pihak lain. Itulah risiko yang harus ditanggung oleh dirinya sebagai gubernur. Mantan Kapolda Jawa Barat, Rudy Sufahriadi dicopot karena dianggap gagal mencegah kerumunan," ujar dia.

Ditegaskan, tidak ada yang salah dengan pernyataan Mahfud MD soal penjemputan Rizieq. Diperbolehkan, asalkan tertib dan mematuhi protokol kesehatan. "Kan sangat jelas, soal pelanggaran yang dilakukan para penjemput, ya berarti mereka tidak mengindahkan himbauan tersebut," ujar dia.

Baca juga : Parpol Harus Ikut Tanggung Jawab Soal Kesehatan Pilkada

Yudi juga mengingatkan, Gubernur Jabar agar menjadi pemimpin masyarakat yang rendah hati. Sesuai dengan karakter dan ciri masyarakat Sunda.

"Selama ini, masyarakat mencermati kata dan sikapnya menunjukan superioritas dibanding kepala daerah lain. Seolah paling sukses dan berhasil dalam penanganan Corona," pungkasnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.