Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Keren! Andini Anissa Jadi Perempuan Pertama Indonesia Peraih Gelar Kubestronaut
- Rayakan Hari Kartini, Kowani Luncurkan Gerakan 1.000 Profesi Perempuan & Gen Z
- Petugas Whoosh Tampil Anggun Dengan Kebaya Di Hari Kartini
- Liga Spanyol: Real Madrid Tempel Barca, Sevilla Tertahan
- Nottingham Forest Vs Hotspurs, Berburu Si Kuping Besar

RM.id Rakyat Merdeka - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri mengingatkan penyelenggara negara, agar tidak terjebak praktik korupsi suap menyuap maupun gratifikasi, yang lazimnya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama. Semisal Hari Raya Natal.
"Saya ingatkan kepada rekan-rekan penyelenggara negara, agar ridak terjebak dalam praktik korupsi suap menyuap atau gratifikasi. Seperti tukar menukar bingkisan atau kado, tang biasanya terjadi menjelang atau saat peringatan hari besar agama seperti Hari Natal," ucap Firli dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (25/12).
Bagi-bagi atau tukar menukar kado dan bingkisan menjadi budaya dalam perayaan keagamaan. Namun akan menjadi bahaya, jika melibatkan pihak-pihak yang memiliki tujuan atau maksud tertentu.
Baca juga : KAI Sukses Layani 41.443 Pelanggan Kereta Saat Puncak Libur Nataru
"Pihak-pihak inilah yang memainkan 'taktik' sinterklas, 'hanya memberi tak harap kembali'. Hingga telah banyak abdi negara yang tertipu daya, hingga terjerembab dalam pusaran korupsi," tuturnya.
Ironisnya, tak sedikit aparatur pemerintah dan negara, yang malah mencari bahkan meminta bingkisan atau kado mewah agar tampil glamor saat hari raya.
"Bukankah dalam ajaran Nasrani, Yesus memperlihatkan kesederhanaan hidupnya seperti halnya yang diterapkan Rasulullah dan para nabi dalam agama Islam, pada kehidupan sehari-hari," katanya.
Baca juga : Cegah KKN, Pupuk Kaltim Tegaskan Tolak Gratifikasi
Firli menambahkan, perayaan Natal bukan soal baju baru. Apalagi, jika diperoleh dari hasil atau praktik korupsi. Natal harusnya menjadi bentuk refleksi untuk menyadarkan semua kekurangan, kelemahan, dan kesalahan diri sebagai bagian dari umat beragama.
Semangat Natal semestinya mampu menggugah jiwa sosial sehingga dapat lebih berempati, peka, dan peduli dengan kondisi saudara-saudara sebangsa, terutama dalam masa pandemi Covid-19 saat ini.
"Selamat merayakan Hari Natal. Mari bersama kita tebar kasih dan selalu semai nilai-nilai kejujuran, kesederhanaan di hati sanubari dengan semangat antikorupsi agar Indonesia maju, sejahtera, aman, dan damai sentosa. Mulai dari Sabang sampai Merauke, Miangas hingga Pulau Rote, di mana kemajuan NKRI merupakan manifestasi cita-cita bangsa," pungkas Firli. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya