Dark/Light Mode

Klub Literasi Sekolah Dorong Peningkatan Budaya Membaca dan Menulis Siswa

Selasa, 19 Januari 2021 20:20 WIB
Perkenalan program Klub Literasi Sekolah oleh SEAQIL secara virtual, Selasa (19/1). (Foto: SEAQIL)
Perkenalan program Klub Literasi Sekolah oleh SEAQIL secara virtual, Selasa (19/1). (Foto: SEAQIL)

 Sebelumnya 
Sosialisasi Klub Literasi Sekolah mendapatkan sambutan yang baik dari pendidik dan tenaga kependidikan. Dalam kurun waktu dua hari, SEAQIL menerima 150 guru/kepala sekolah sebanyak 150 yang tertarik program KLS. Sekolah tersebut tidak hanya berasal dari Dinas Pendidikan Provinsi yang bermitra dengan SEAQIL seperti DIY, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatra Barat, dan Sumatera Utara. Tetapi juga dari Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sumatera Selatan. Juga ada dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah. Partisipasi peserta yang banyak dan dukungan semua pihak, KLS menjadi terobosan dan penambahan kegiatan unggulan pada kondisi pandemi Covid-19.

Dalam sesi diskusi, perwakilan kepala sekolah dan guru turut menyampaikan aspirasi dan pertanyaannya. Faisal, Kepala Perpustakaan SMK Negeri 3 Soppeng, Sulawesi Selatan, menanyakan solusi untuk mengajak siswa gemar literasi sekolah di masa pandemi. Benny Arnas kemudian memberikan contoh bahwa siswa akan jauh lebih tertarik pada kegiatan bertukar motivasi dan pengalaman dengan pihak luar, seperti wartawan koran lokal atau pekerja kreatif.

Baca juga : Kurangi Impor, Kementan Kembangkan Budidaya Bawang Putih di Probolinggo

Seprah Madeni, Kepala SMA Negeri 5 Pariaman, yang juga mewakili sekolah-sekolah di Sumatera Barat, menyampaikan ketertarikannya pada Language Festival yang menjadi komponen puncak dalam KLS. Luh Anik Mayani kemudian menanggapi bahwa Language Festival menjadi salah satu cara memberikan fasilitas atau pembinaan, supaya anak-anak atau sekolah selalu termotivasi mengikuti kegiatan ini.

SEAQIL berharap, KLS dapat menjadi wadah bagi siswa untuk berekspresi dan mengaktualisasi penggunaan bahasa asing dalam konteks kehidupan nyata. KLS juga dapat menjadi alternatif bagi sekolah maupun siswa dalam menunjang kegiatan ekstrakurikuler alternatif siswa selama pandemi Covid-19. 

Baca juga : Kolaborasi Pregnancy Plus dan Alodokter Tingkatkan Pelayanan Medis di Indonesia

Misbah menjelaskan, tahapan pelaksanaan KLS dimulai dari sosialisasi, pelatihan (ToT) pendamping, workshop, kompetisi, dan unjuk produk. Sekolah dapat menyesuaikan dengan kondisi dan spesialisasi sekolah. Potensi yang dimiliki sekolah beragam dan sesuai dengan target capaian pembelajaran sekolah tersebut. 

“Kami berharap, Klub Literasi Sekolah dapat didukung oleh semua pihak dan terus berjalan sesuai dengan pengembangannya. Kegiatan ekskul ini akan berjalan dengan lancar dengan komitmen kolektif semua pihak yang ada. SEAQIL akan terus menjalin kerja sama dengan semua pihak untuk kemajuan literasi di Indonesia,” jelas Misbah. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.