Dark/Light Mode

Muncul Varian Corona Anyar Di Jerman

Dicky Budiman: Sangat Mungkin Ada Strain Covid Baru Made In Indonesia

Selasa, 19 Januari 2021 21:17 WIB
Epidemiolog Griffith University Australia dr Dicky Budiman. (Foto: RM)
Epidemiolog Griffith University Australia dr Dicky Budiman. (Foto: RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Jerman menemukan varian baru Covid-19 di 35 pasien sebuah rumah sakit di kota ski Bavaria, Garmisch-Partenkirchen, Senin (18/1). Varian baru tersebut ditemukan pada 35 dari 73 orang yang baru terinfeksi Covid-19 di rumah sakit itu.

Dilansir Bavaria BR24, sampel varian baru ini kini tengah diperiksa di rumah sakit Universitas Charité di Berlin. Pejabat setempat mengatakan, varian baru yang ini berbeda dari yang ditemukan di Inggris dan Afrika Selatan.

Wakil Direktur Medis Rumah Sakit Clemens Stockklausner mengatakan, belum ada informasi apakah mutasi tersebut membuat virus lebih mudah menular atau bahkan lebih mematikan.

Baca juga : Anis Matta Ingatkan Mimpi Besar Partai Untuk Indonesia

"Saat ini kami menemukan mutasi titik kecil dan sama sekali tidak jelas apakah itu akan memiliki relevansi klinis. Kami harus menunggu urutan lengkapnya," terang Clemens.

Kementerian Kesehatan Jerman mengatakan bahwa pemerintah menanggapi setiap mutasi dari virus corona SARS-CoV-2 yang dilaporkan hingga saat ini dengan sangat serius.

Sementara itu, 16 Perdana Menteri negara bagian Jerman akan bertemu dengan Kanselir Angela Merkel untuk membahas apakah akan memperketat atau memperpanjang pembatasan lockdown di seluruh negeri yang akan berakhir pada 31 Januari nanti.

Baca juga : Jerman Pontang-panting Karantina 360 Ribu Warganya

Epidemiolog Griffith University Australia dr Dicky Budiman menyebutkan, varian baru yang ditemukan 35 kasus di Jerman, ada perbedaan hasil tes yang mengindikasikan variannya berbeda dengan Inggris, Afrika Selatan dan Brasil.

"Belum diidentifikasi namanya. Masih terlalu dini menyatakan varian Jerman ini lebih agresif dan menular. Tapi, dari kasus ditemukannya 35 orang yang terinfeksi varian yang belum ada namanya ini, membuat Jerman semakin ketat. Pembatasan dan skrining lebih ketat lagi di sana," kata Dicky dalam keterangannya kepada RMco.id, Selasa (19/1).

Kata Dikcy, ini peringatan penting bagi Indonesia. Bukan tidak mungkin, dengan situasi pandemi yang belum terkendali di Tanah Air, tercipta varian-varian baru dengan jumlah yang belum diketahui. Jerman yang amat ketat saja, lahir varian baru, apalagi Indonesia.

Baca juga : Menperin Targetkan PMI Industri Naik Lagi

"Peringatan bagi kita, bisa jadi ada strain baru made in Indonesia. Sangat mungkin muncul varian baru. Dengan testing tidak memadai, kesadaran masyarakat masih sangat minim dan abai," ungkapnya.

Program vaksinasi, ingat Dicky, meskipun membantu perlindungan individu, tidak boleh mengabaikan upaya pengendalian pandemi secara keseluruhan.

"Karena semakin banyak yang terinfeksi, maka semakin banyak virus menyebar, makin mudah dia bereplikasi, semakin besar kemungkinan bermutasi dan melahirkan varian baru yang merugikan," ingatnya. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.