Dark/Light Mode

Pemerintah Stop Program BLT Gaji

Pekerja Gigit Jari

Rabu, 3 Februari 2021 05:52 WIB
Menaker RI, Ida Fauziyah. (Foto : IG)
Menaker RI, Ida Fauziyah. (Foto : IG)

RM.id  Rakyat Merdeka - Para pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta, dipastikan gigit jari. Harapan mereka akan mendapatkan kembali subsidi gaji pada tahun ini, tidak terealisasi.

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah memastikan, tidak ada lagi Bantuan Langsung Tunai (BLT) subsidi upah bagi pekerja berpenghasilan di bawah Rp 5 juta di tahun 2021.

“Sementara memang di APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) 2021 belum atau tidak dialokasikan. Nanti, kami lihat bagaimana kondisi ekonomi berikutnya,” ujar Ida, di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, Ida menegaskan, sebagian program bantuan kepada pekerja terdampak pandemi Covid-19 tetap dilanjutkan tahun ini. Sayangnya, Ida tidak menyebutkan secara rinci program bantuan pekerja yang dimaksud.

Baca juga : Dukung Target Pemerintah, PDSI Berinvestasi Rig Baru

Menurut Ida, pemerintah memiliki program untuk membantu pekerja yang kehilangan pekerjaan. Disebutkannya, hingga Agustus, jumlah pengangguran mencapai 9,77 juta orang.

Jumlahnya membengkak akibat pandemi Covid-19. Untuk diketahui, proses penyaluran bantuan pemerintah berupa bantuan subsidi gaji pada tahun 2020 telah mencapai 98,91 persen dengan total realisasi anggaran senilai Rp 29,44 triliun.

Secara rinci, subsidi gaji gelombang l telah tersalurkan kepada 12,29 juta orang, dengan realisasi anggaran mencapai Rp 14,75 triliun atau setara 99,11 persen.

Sedangkan, subsidi gaji gelombang II telah tersalurkan kepada 12.24 juta dengan realisasi anggaran Rp 14.69 triliun (98,71 persen).

Baca juga : Pemerintah Diminta Benahi Tata Niaga Daging Sapi

Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal meminta, program subsidi gaji dilanjutkan.Karena, program ini sangat membantu menjaga daya beli buruh. Lebih jauh, Iqbal berharap kepesertaan program ini diper- luas. Termasuk untuk buruh yang tidak terdaftar di dalam BPJS Ketenagakerjaan.

“Ke depan, KSPI memprediksi ledakan PHK jutaan buruh akan terjadi di semua sektor industri termasuk industri baja dan semen. Apalagi, subsidi gaji dihapus,” katanya.

Subsidi gaji, menurut Iqbal, selama ini menjadi buffer atau penyangga kesejahteraan buruh. Subsidi gaji membuat keluarga buruh bisa bertahan hidup. Iqbal mengaku, akan segera mengirim surat ke Presiden Jokowi untuk memintanya melanjutkan program tersebut.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhisira juga memprediksi disetopnya program subsidi upah akan menimbulkan gelombang PHK.

Baca juga : Pemerintah Beri Perhatian Khusus Pada Banjir Kalsel

“Kalau pekerja tidak dibantu, maka besar kemungkinan perusahaan terus lakukan PHK,” katanya.

Menurutnya, sampai dengan saat ini, tingkat pengangguran masih meningkat, dan serapan tenaga kerja juga kecil. “Sebaiknya subsidi upah justru dilanjutkan setidaknya sampai serapan tenaga kerja pulih,” ujarnya. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.